OPINI – Syi’ah lebih menghormati Karbala ketimbang Makkah. Haji pun bukan untuk memenuhi panggilan Allah “Labbaika Allahumma Labbaik” tetapi panggilan Husein “Labbaik Yaa Husein”. Ke Madinah pantang ziarah ke makam Nabi Muhammad SAW karena disampingnya ada Abu Bakar Shiddiq Ra dan Umar Ibn Khattab Ra, dua nama yang Syi’ah benci bahkan kutuk.
Ocehan Zein Assegaf alias Habib Kribo tentang pergi haji cuma buang duit menggambarkan dua hal yaitu pertama khas Syi’ah yang anti Makkah, kedua berfikir berbelit-belit, kusut, dan berkutu busuk. Semestinya pelecehan pada ibadah haji yang dilakukan Zein Kribo itu dapat diproses hukum sebagai perbuatan kriminal. Delik penistaan agama.
Keterlaluan ucapannya “Tuhan gak parkir di Masjid, Tuhan gak parkir Ka’bah” sebagai kelanjutan ucapan “ngapain pergi jauh-jauh buang duit ke Arab sana berebut hajar aswad membuang duit besar, mau cari Tuhan, Tuhan gak disitu, Tuhan ada di tempat orang-orang susah”.
Ini Habib apaan ngomong semprul. Jahil alias bodoh tidak mampu memahami bahwa orang berangkat ke Makkah itu untuk memenuhi panggilan Allah, menjalankan syari’at-Nya. Duit bukan dibuang tetapi bagian dari pengorbanan dalam ibadah.
Bukan juga cari Tuhan di hajar aswad. Ka’bah itu Baitullah, rumah Allah yang suci dan dimuliakan umat Islam. Dimanapun hamba dapat mendekat kehadirat Ilahi Robbi, termasuk di Baitullah. Kalau semprul gak mau ke Ka’bah silahkan saja, gak usah mengutuk orang yang mau.
Tuhan ada di mana-mana, Bo. Ada pada orang senang ataupun susah. Semua bisa beribadah untuk mendekat pada Tuhan.
Habib turunan Nabi semestinya yakin dan tahu akan hal ini. Itu dasar-dasar pelajaran agama, Bib eh Krib.
Mungkin maksud bahwa Tuhan itu ada pada orang susah tuh ada pada diri loe sendiri, nyelip di rambut kribo loe ?
Kriting amat sih berfikirnya.
by M Rizal Fadillah
(Pemerhati Politik dan Kebangsaan)
Bandung, 12 Januari 2023