SriwijayaToday.Com |Melawi Kalbar –Dugaan korupsi Dana Desa (DD) yang dilakukan Kepala Desa (Kades) Beloyang, Kecamatan Belimbing Hulu, Kabupaten Melawi Kalimantan Barat, akhirnya bergulir.
Berdasarkan Informasi yang diterima Media ini, Senin (02/10/2023) pada hari Jumat tanggal 28 Juli 2023 yang lalu dan Senin 21 bulan Agustus 2023 di kantor Desa Beloyang telah diadakan rapat internal dalam rangka membahas tentang dana ADD, DD yang sudah cair dan penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) tahun 2023.
Meski demikian, belum ada pertanggung jawaban dari Kepala Desa terkait dana ADD dan DD yang sudah ditarik oleh bendahara bersama kepala desa sebesar Rp 300.000.000 dan uang sebesar Rp 200.000.000 diserahkan bendahara ke tangan kepala desa untuk ketahanan pangan namun belum ada pelaksanaannya, sampai saat ini.
Selanjutnya, uang juga dipinjam kepala desa sebesar Rp 50.500.000,00 yang ada ditangan bendahara serta ada penarikan. Bahkan, tidak diketahui bendahara, dan di tempat kepala desa, dengan demikian Bantuan Langsung Tunai (BLT) juga belum dilaksanakan serta pembangunan.
Maka dari itu, anggota BPD Desa Beloyang menginginkan adanya transparansi dan pembangunan agar segera dilaksanakan sesuai RAB tanpa ditunda-tunda karena dana tahap satu sudah cair.
Awak Media ini menghubungi salah satu Oknum Anggota BPD yang namanya minta dirahasiakan dia menyampaikan untuk, mendesak Pemerintah Desa ( Kepala
Desa dan Perangkat ) Desa Beloyang untuk segera merealisasikan Anggaran Dana dan melaksanakan kegiatan Kepemerintahan Desa sampai waktu yang telah ditentukan, dan berharap pihak Inspektorat mengaudit DD tersebut”,ucapnya
Anggaran yang telah dicairkan Sebesar Rp. 528.500.000,00. Realisasi Sementara Rp 111.929.514,60. Sisa kurang lebih yang belum di realisasikan Rp 416.570.485,40.
Dengan demikian BPD Desa Beloyang yang menjalankan Fungsi Pengawasan meminta Pemerintah Desa (Kepala Desa) untuk secepatnya merealisasikan anggaran dan melaksanakan kegiatan Sebesar Rp 416.570.485,40 tersebut.
Kades Beloyang , sampai berita ini dilansirkan kemeja redakai tidak pernah menjawab saat dihubungi media ini melalui via telpon dan mengabaikan saat dikomfirmasi. (Musa)