Sriwijayatoday.com, Palembang – Gedung Kesenian Palembang menjadi pusat perhatian pecinta seni dalam rangka memperingati Bulan Menggambar Nasional 2025. Kegiatan yang digelar oleh Dewan Kesenian Palembang ini berlangsung dari 21 hingga 25 Mei 2025, dengan mengusung tema Palembang #banjirgaris.
Acara ini dibuka secara resmi pada Jumat (23/05/2025), dihadiri oleh berbagai tokoh penting, di antaranya Staff Ahli Walikota Palembang Bidang Pemerintahan, Sosial, dan Kemasyarakatan, M. Sadruddin Hadjar, yang mewakili Walikota Palembang. Turut hadir pula Ketua Dewan Kesenian Palembang Muhammad Nasir, Ketua Pelaksana Rudi Maryanto, serta sejumlah tamu undangan lainnya.
Dalam sambutannya, Sadruddin menyampaikan dukungan penuh Pemerintah Kota Palembang terhadap kegiatan seni ini. “Kegiatan ini diikuti oleh peserta dari berbagai usia, mulai dari anak-anak hingga dewasa. Mereka bisa mengeksplorasi keterampilan menggambar dan menunjukkan kreativitas masing-masing. Hasil karyanya pun sangat luar biasa,” ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa Pemkot Palembang telah menyiapkan gedung khusus sebagai bentuk dukungan terhadap perkembangan seni di kota ini. “Gedung ini dapat dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan seni dan budaya. Kami berharap Dewan Kesenian Palembang terus berkembang dan mampu menarik lebih banyak peminat,” katanya.
Kegiatan ini sendiri sudah memasuki tahun keempat penyelenggaraannya, dan direncanakan akan menjadi agenda rutin tahunan.
Ketua Pelaksana, Rudi Maryanto, menjelaskan bahwa acara ini melibatkan lintas profesi dan komunitas. “Yang ikut tak hanya pelukis profesional, tetapi juga komunitas pemula, anak-anak, hingga para pensiunan. Bagi para lansia, kegiatan ini bisa menjadi terapi untuk mengisi waktu luang,” ujarnya.
Rudi juga menekankan bahwa kegiatan ini menjadi wadah positif bagi generasi muda.
Daripada melakukan hal negatif seperti tawuran atau vandalisme, lebih baik mereka mengekspresikan diri lewat gambar. Ini menjadi ruang kolaborasi, bertukar ide, dan membangun persaudaraan antar komunitas.”
Dalam pameran kali ini, ditampilkan lebih dari 100 karya dari 45 pelukis yang tergabung dalam berbagai komunitas. Gaya lukisan yang dipamerkan pun beragam, mulai dari realistik, naturalistik, figuratif, hingga abstrak.
“Antusiasme masyarakat sangat tinggi. Bahkan komunitas arsitektur pun turut ambil bagian, membentuk kelompok ‘Yuk Menggambar Bareng’. Ini membuktikan bahwa menggambar bisa menyatukan lintas status dan golongan,” tutup Rudi. (@)
Editor: Sriwijayatoday