Sriwijayatoday.com, PALI, – Sebelas desa di Kecamatan Tanah Abang, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), terendam banjir akibat curah hujan tinggi yang menyebabkan luapan Sungai Lematang dan Sungai Perayun. Ketinggian air di beberapa wilayah bervariasi antara 30 cm hingga 140 cm, membuat aktivitas warga terganggu.
Kapolsek Tanah Abang, IPTU Arzuan, S.H., beserta jajaran kepolisian telah melakukan patroli, monitoring debit air, dan mengimbau masyarakat agar tetap berhati-hati.
Sementara itu, Kapolres PALI, AKBP Khairu Nasrudin, S.I.K., memastikan bahwa kepolisian bersama instansi terkait terus berupaya menjamin keselamatan warga.
“Kami telah menginstruksikan seluruh jajaran untuk melakukan patroli, pemantauan, serta berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan BPBD untuk langkah mitigasi, termasuk evakuasi jika diperlukan. Warga diharapkan tetap waspada dan mengikuti arahan petugas,” tegas AKBP Khairu Nasrudin.
Sebelas Desa Terendam, Desa Curup Paling Parah
Berdasarkan hasil pemantauan, berikut adalah desa-desa terdampak banjir beserta ketinggian air:
Desa Bumi Ayu (40-50 cm)
Desa Tanah Abang Selatan (60-80 cm)
Desa Tanah Abang Utara (50-60 cm)
Desa Muara Sungai (40-60 cm)
Desa Curup (100-140 cm) – terdampak paling parah
Desa Sukaraja (50-70 cm)
Desa Sedupi (60-80 cm)
Desa Tanjung Dalam (60-80 cm)
Desa Pandan (40-60 cm)
Desa Modong (60-80 cm)
Desa Lunas Jaya (30-40 cm)
Desa Curup mengalami kondisi paling parah dengan ketinggian air mencapai 140 cm, merendam rumah warga hingga ke dalam rumah dan mengancam akses jalan utama.
Penyebab dan Dampak Banjir
Banjir terjadi akibat curah hujan tinggi selama beberapa hari terakhir, yang menyebabkan Sungai Lematang dan Sungai Perayun meluap. Selain itu, aliran air dari daerah hulu seperti Kota Pagar Alam, Kabupaten Lahat, dan Kabupaten Muara Enim memperparah kondisi banjir di Kecamatan Tanah Abang.
Meskipun sebagian besar rumah warga berbentuk rumah panggung, di beberapa desa air sudah masuk ke dalam rumah dan merendam perabotan. Sejumlah ruas jalan juga mulai tergenang, berpotensi menghambat mobilitas warga.
Tanggap Darurat: Posko Banjir Didirikan
Sebagai langkah tanggap darurat, beberapa Posko Banjir telah didirikan, antara lain:
Posko Banjir Desa Curup di Kantor Kepala Desa Curup, bekerja sama dengan BPBD, pemerintah desa, Polsek Tanah Abang, dan Puskesmas.
Posko Banjir BPBD Kabupaten PALI di Penggayut, Desa Tanah Abang Utara.
Polsek Tanah Abang juga berkoordinasi untuk mendirikan posko tambahan di desa lain yang belum memiliki posko banjir.
Kapolres PALI menegaskan bahwa kepolisian akan terus memantau situasi dan siap mengambil tindakan jika air terus naik.
“Kami akan terus berkoordinasi dengan BPBD dan pemerintah daerah. Jika diperlukan, evakuasi akan segera dilakukan agar tidak ada korban jiwa,” ujarnya, Minggu (9/3/2025).
Langkah-Langkah Penanggulangan
Polsek Tanah Abang bersama instansi terkait telah menyiapkan beberapa langkah penanganan, antara lain:
Bantuan logistik dari Dinas Sosial Kabupaten PALI untuk warga terdampak.
Evaluasi evakuasi bagi warga yang rumahnya sudah mulai terendam.
Bantuan medis dan obat-obatan dari Dinas Kesehatan dan Puskesmas Tanah Abang untuk mencegah penyakit akibat banjir.
Hingga saat ini, situasi masih dalam pemantauan, dan tim gabungan terus memberikan laporan berkala kepada pimpinan. Warga diimbau tetap tenang, waspada, dan mengikuti arahan petugas di lapangan.
Editor Sriwijayatoday