RajaBackLink.com

Home / Covid 19 / Ekonomi / Nasional / Organisasi

Jumat, 9 Juli 2021 - 12:56 WIB

BERBAHAYA, DPN AKSI Minta LPJK PUPR Segera Tunda Akreditasi di Masa PPKM Darurat

Saiful Amri - Penulis Berita

Sriwijayatoday.com | Jakarta PPKM Darurat sebagaimana Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 15 Tahun 2021 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Darurat Corona Virus Disease 2019 Di Wilayah Jawa dan Bali, diberlakukan sejak tanggal 3 sampai dengan tanggal 20 Juli 2021.

Dengan pengetatan PPKM di sejumlah wilayah di luar Jawa dan Bali maka kegiatan bekerja dari rumah / Work From Home (WFH) dilakukan demi memutus mata rantai penyebaran covid-19 merupakan agenda perioritas Pemerintah yang wajib didukung oleh seluruh lapisan masyarat tanpa terkecuali.

Bahwasanya, masyarakat jasa konstruksi dan asosiasi saat ini tengah fokus mengajak agar seluruh jajaran pengurus dan anggota untuk melaksanakan vaksin yang diprogramkan oleh Pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah. Ujar ketua umum Dewan Pimpinan Nasional Asosiasi Kontraktor Konstruksi Indonesia (DPN-AKSI) M. Wiratama Yudha, ST, kamis 08/07.

Baca Juga :  Safari Ramadhan Panglima Divisi Infanteri 1 Kostrad di Batalyon Armed 10 Kostrad

Wira menuturkan bahwa DPN AKSI telah melayangkan surat kepada Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Republik Indonesia, Ditjen Bina Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Republik Indonesia serta kepada Ketua Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) sebagaimana tertuang dalam surat nomor ; 08/SP/DPN-AKSI/VII/202 tanggal 8 Juli 2021 yang juga ditembuskan kepada Presiden Republik Indonesia, Ketua Komisi V DPR RI, serta Menteri Kesehatan RI.

Baca Juga :  Pembangunan Jalan Dua Jalur Bireuen-Juli Rampung, HRD Ucapkan Terima Kasih Kepada Menteri PUPR

Bahwasanya, pembukaan akreditasi gelombang kedua yang dijadwalkan berakhir di tanggal 21 Juli 2021saat ini sedang dalam masa PPKM Darurat yang membutuhkan atensi seluruh bangsa untuk patuh atas aturan dan kebijakan yang dibuat oleh Pemerintah Pusat, ungkap Wira.

Mengingat situasi kerja WFH dan tutupnya sementara aktivitas di perkantoran maka sangat beresiko bila melakukan kegiatan akreditasi di kantor yang melibatkan banyak orang.

Untuk itu, demi keselamatan bangsa dan kepatuhan kepada hukum. Kami meminta agar Menteri PUPR, Ditjen Bina Konstruksi dan Ketua LPJK agar meninjau ulang dengan mengambil kebijakan penundaan batas akhir pemasukan dokumen akreditasi, pungkasnya.[Saiful amr]

Berita ini 28 kali dibaca

Share :

Baca Juga

Anggota Sat Binmas Polres Lhokseumawe Dibekali Teknik Tracer COVID-19

Aceh

Anggota Sat Binmas Polres Lhokseumawe Dibekali Teknik Tracer COVID-19
Maxy Academy Siap Hadirkan Stanley Sebastian di Maxy Talk, Bahas Inovasi Disruptif Berbasis Konsumen

Ekonomi

Maxy Academy Siap Hadirkan Stanley Sebastian di Maxy Talk, Bahas Inovasi Disruptif Berbasis Konsumen
Myaku-Myaku Maskot Resmi World Expo 2025 Osaka Tampil Perdana di Jakarta

Ekonomi

Myaku-Myaku Maskot Resmi World Expo 2025 Osaka Tampil Perdana di Jakarta
Barang dan Dokumen Surat Milik Tersangka (R), Disita Penyidik Kejati Sumatera Selatan.

Headline

Barang dan Dokumen Surat Milik Tersangka (R), Disita Penyidik Kejati Sumatera Selatan.
Pembinaan Mental Ideologi Dan Kejuangan Bagi Prajurit Dan PNS Beserta Keluarganya

Headline

Pembinaan Mental Ideologi Dan Kejuangan Bagi Prajurit Dan PNS Beserta Keluarganya
Pejabat DLHK Tak Kunjung Beri Keterangan soal Pertemuan Daring Para Tergugat Perkara Lingkungan Hidup di Blok Rokan

Berita Sumatera

Pejabat DLHK Tak Kunjung Beri Keterangan soal Pertemuan Daring Para Tergugat Perkara Lingkungan Hidup di Blok Rokan
Indigo Business Acceleration Day: Inisiatif Telkom Indonesia Mendukung Digitalisasi UMKM

Ekonomi

Indigo Business Acceleration Day: Inisiatif Telkom Indonesia Mendukung Digitalisasi UMKM
Prediksi Harga Token PEPE Pasca Breakout! Waktunya Investasi?

Ekonomi

Prediksi Harga Token PEPE Pasca Breakout! Waktunya Investasi?