RajaBackLink.com

Home / Opini

Jumat, 28 Oktober 2022 - 09:39 WIB

BRAVO BEM UI

Saiful Amri - Penulis Berita

by M Rizal Fadillah*

 

Sriwijayatoday.com | Tersenyum nyaris tertawa tetapi mengacungkan jempol atas kreativitas BEM UI dalam memberi penilaian kepada kabinet Jokowi-Ma’ruf. Ternyata IP seluruh Menteri itu rata-rata satu koma sehingga disebut Nasakom, nasib satu koma. IP terendah 1,O yang diberikan kepada Kapolri Listyo Sigit “Malaikat Pelindung Institusi Bobrok” dan Ketua KPK Firli Bahuri “Si pelanggar Kode Etik”.

 

IPK (Indeks Prestasi Kurang Ada) tertinggi adalah Nadiem Makarim 1,7 dan segera digelari “Menteri yang salah urus Pendidikan”. Di tengah ada “Penjahat Pengkhianat Demokrasi” yaitu Luhut Binsar (1,3) dan Bahlil Lahadalia (1, 4). Sementara Sri Mulyani, Arifin Tasrif dan Suharso Monoarfa berpredikat “Tukang Bakar Duit Rakyat”.

 

Penilaian yang tentu membuat kecut wajah Jokowi-Ma’ruf ini dinilai kreatif dan cermin kemampuan mahasiswa menangkap aspirasi masyarakat. Kabinet JM memang buruk dan amburadul. Cocok bila dinarasikan sebagai Indeks Prestasi Kurang Ada. Suara BEM UI adalah suara dari masyarakat yang diam atau bungkam.

Baca Juga :  Jokowi sedang sibuk bekerja, harap Jangan Nyinyir

 

“Hatrick” BEM UI sejak “The King of Lip Service”, ” Foto pajangan di kelas SD” hingga kini “kabinet Nasakom” ini tentu menarik. Sebuah kritik membangun untuk membangunkan kabinet yang “kerja-kerja-kerja” nya tidur melulu. Menjelang berakhir dari periode yang lebih banyak akting ketimbang hasil penting. Terlalu banyak imajinasi dibanding prestasi.

 

Dari aspek ideologis meski bukan yang dimaknai BEM UI penamaan Nasakom juga menggelitik. Nasib satu koma berlaku pula untuk pengelolaan kehidupan Demokrasi di bawah Jokowi. Gaya politik Orde Lama di masa Demokrasi Terpimpin ternyata dijalankan. Demokrasi yang dipimpin Oligarki. Nasionalis berbau kiri mendominasi. Sementara agama tergencet tidak berdaya. Itupun agama dalam konteks peliharaan rezim. Rezimintasi faham agama.

Baca Juga :  Wartawan Harus Bermental Baja

 

Di samping aksi demonstrasi bersama BEM lain BEM UI juga melakukan aksi narasi. Titik temunya adalah suara keras kepada rezim yang bebal, sok kuasa dan pandai bersandiwara. Rezim yang menganggap rakyat sebagai penonton yang mudah dibohongi dan dipaksa untuk kagum pada alur cerita kepalsuan.

 

Satu lagi peluru telah ditembakan mahasiswa kepada Pak Jokowi bersama kabinetnya. Moga mereka sadar.

Bravo BEM UI. Selamat Hari Sumpah Pemuda.

 

*) Pemerhati Politik dan Kebangsaan

 

Bandung, 28 Oktober 2022

Berita ini 69 kali dibaca

Share :

Baca Juga

Opini

HUKUM DIJADIKAN ALAT KEKUASAAN, BANGSA ASING DIAGUNGKAN, DAN RAKYAT SENDIRI DIZHALIMI ; INIKAH PANCASILA?

Headline

SEGERA PANGGIL ARTERIA DAHLAN

Opini

MUHAMMADIYAH HARUS TETAP MENJAGA KEPEMIMPINAN AMANAH

Nasional

ANIES BASWEDAN CALON PRESIDEN PALING POTENSIAL

Opini

KASUS KM 50 BELUM SELESAI, PAK

Opini

WASPADA ATAS KUDA TROYA CHINA

Opini

BATALKAN PUTUSAN PN JAKPUS

Opini

BAHAYA KALAU PRESIDEN SUKA LARI-LARI