Jakarta, Sriwijayatoday.com – Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan akan tetap menarik dana program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Badan Gizi Nasional (BGN), jika serapan anggarannya rendah. Senin, (06/10/2025).
Meski sebelumnya mendapat imbauan dari Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan untuk tidak melakukannya.
Purbaya menargetkan akan melakukan evaluasi hingga akhir Oktober 2025.
“Kalau nanti akhir Oktober saya bisa prediksi berapa penyerapannya, kalau kurang kita ambil uangnya. Kalau lebih, kita tambah,” kata Purbaya, usai menghadiri HUT TNI ke 80, di Jakarta, Minggu siang.
Sebelumnya, Luhut meminta agar Purbaya tidak menarik anggaran, karena penyerapan sudah mulai membaik.
Menurutnya, dana MBG mendorong pertukaran ekonomi dan membuka 380 ribu lapangan kerja.
Sebagai informasi, hingga akhir Agustus 2025, realisasi anggaran dana MBG mencapai Rp.10,3 triliun, dengan 20,5 juta penerima manfaat dari target 82,9 juta orang.
“Tadi kami pastikan juga bahwa penyerapan anggarannya sekarang kelihatan sangat membaik, sehingga Menteri Keuangan, ndak perlu nanti ngambil-ngambil anggaran yang tidak terserap,” ujar Luhut di Kantor DEN, Jakarta pekan lalu. Dikutip Senin, (06/10/2025).
Selain itu, Luhut meminta BGN memastikan dana yang telah disiapkan pemerintah benar-benar digunakan agar manfaatnya dapat dirasakan masyarakat dan membantu perputaran ekonomi daerah.
Sementara itu, Purbaya menargetkan bahwa anggaran sebesar Rp.71 triliun berpotensi dialihkan apabila tidak terserap optimal hingga Oktober.
Dia menilai, dana yang menganggur justru membebani Keuangan negara, karena tetap menimbulkan beban bunga hutang.
Selain itu, dia mengatakan, telah menyiapkan opsi pengalihan ke program bantuan beras untuk masyarakat miskin apabila serapan MBG tidak mencapai target.
“Yang dua kali 10 kg beras kan bisa diperpanjang ke situ kalau memang tidak bisa diserap. Tapi kalau memang bisa di serap, kan bagus,” ujarnya.
Editor: Dadang HariansyahSumber: https://sriwijayatoday.com