RajaBackLink.com

Home / Opini

Jumat, 17 Februari 2023 - 09:17 WIB

DARI GANJAR KE PRABOWO : FRUSTRASI JOKOWI

Saiful Amri - Penulis Berita

BY M RIZAL FADILLAH*

OPINI – Ganjar awalnya digadang-gadang sebagai pengganti dan kepanjangan tangan Jokowi, akan tetapi Ganjar semakin lama justru semakin memudar dan tidak mengakar. Dengan permainan survey Jokowi berharap PDIP akan tertekan dan akhirnya terpaksa mengusung Ganjar Pranowo sebagai Capres. Namun pola tersebut tidak berhasil, Megawati ternyata tidak mau kejeblos lagi oleh akal bulus.

Upaya Jokowi “membentuk” Koalisi Indonesia Baru (KIB) untuk wadah Ganjar juga tidak berjalan mulus. Terakhir eksponen KIB malahan merapat kepada Anies Baswedan. Kuning Ijo Biru bukan bendera Ganjar. Pusing lah Jokowi. Ikhtiar wacana penundaan Pemilu dan tiga periode justru memperbanyak lawan. Alih-alih memperpanjang bisa-bisa memperpendek.

Segala cara dipasang untuk jaga badan. Akan tetapi semua rapuh karena berpola menggelantung. Menggelantung bagai hewan malam.

Akhirnya mencoba jurus kampret. Menjadi balad Prabowo. Figur-figur pro Jokowi yang serius maupun yang imut-imut bergeser pro Prabowo. Misalnya Hutahaean, Abu Janda dan Noel Ebenezer.

Baca Juga :  JANGAN LUPAKAN KEJAHATAN ISRAEL

Lucunya Abu Janda siap bagi lima puluh juta jika Prabowo tidak menjadi Presiden 2024. Habiburakhman Gerindra juga girang mendapat dukungan Abu Janda. Mendukung dan menggelantung sebenarnya beda-beda tipis.

Bagi Prabowo gelantungan ini tidak menguntungkan. Namun Prabowo jumawa bahwa “strategi” merapat dan menjilat Jokowi telah berbuah. Jokowi menjadi pro Prabowo.

Gebrak meja berhasil gebrak hati lewat puja puji.

Anies tetap ditakuti dan diwanti-wanti untuk patut diwaspadai. Mimpi buruk Jokowi. Ia mulai frustrasi karena usai masa jabatan akan terancam sanksi.

Jokowi terus mencari tempat untuk menggelantungkan diri. Langkahnya sudah tidak ajeg lagi.

Jokowi berharap Prabowo lawan tanding Anies dan berprediksi dukungan akan terpolarisasi. Sayangnya Jokowi lupa bahwa Prabowo dulu bukan yang sekarang. Pendukung sudah banyak berpindah dan lari ke lain hati. Fenomena Abu Janda adalah adalah fakta bahwa sekualitas ini pendukung Prabowo kini.

Baca Juga :  MENGAPA TIDAK BEREMPATI PADA 6 AYAH YANG PUTERANYA DIBUNUH DAN DISIKSA

Jokowi lupa pula bahwa Prabowo itu mudah lari-lari. Umat dan rakyat yang dulu habis-habisan mendukung juga tega ditinggal pergi. Jokowi yang dipuja-puji esok juga akan dilepas untuk ditebas sanksi. Prabowo bukan tempat bagus untuk menggelantungkan diri.

Ketika Jokowi “merapat” ke Prabowo maka itu tanda bahwa memang Jokowi sedang dalam keadaan frustrasi. Ia bukan sedang timbul tetapi tenggelam. Panik hingga apapun dipegang untuk menyelematkan diri. Ia telah merasa mendapatkan pegangan, padahal itu kakinya sendiri. Dan ia terus tenggelam. Bersama kaki yang dipegangnya erat-erat.

Balonku ada lima. Rupa-rupa warnanya. Hijau, kuning, kelabu. Merah muda dan biru.

Meletus balon hijau.. door. Hatiku sangat kacau. Balonku tinggal empat. Kupegang erat-erat.

Anies adalah balon Jokowi yang meletus. Hati Jokowi kacau. Sisa balon ia pegang erat-erat. Nyatanya yang dipegang tinggal kakinya sendiri.

*) Pemerhati Politik dan Kebangsaan

Bandung, 17 Februari 2023

Berita ini 65 kali dibaca

Share :

Baca Juga

PEOPLE POWER ITU SOLUSI

Opini

PEOPLE POWER ITU SOLUSI
MENGHIDUPKAN SOEKARNO DAN MEMBUNUH SOEHARTO

Nasional

MENGHIDUPKAN SOEKARNO DAN MEMBUNUH SOEHARTO
DUA PERIODE HARGA MATI !

Nasional

DUA PERIODE HARGA MATI !
SI KRIBO NGACO

Hukum & Kriminal

SI KRIBO NGACO
KAPAN REKONSTRUKSI PEMBUNUHAN SADIS LETKOL (PURN) MUBIN ?

Opini

KAPAN REKONSTRUKSI PEMBUNUHAN SADIS LETKOL (PURN) MUBIN ?
BAMBANG TERUS MEMACUL 

Opini

BAMBANG TERUS MEMACUL 
IRAN PENGENDALI SYI’AH DI INDONESIA ?

Headline

IRAN PENGENDALI SYI’AH DI INDONESIA ?
GANJAR CALON PRESIDEN YANG PALING LEMAH

Opini

GANJAR CALON PRESIDEN YANG PALING LEMAH