Sriwijayatoday.com Pada Kamis (4/2/2021) beberapa waktu lalu sebanyak 26 terduga teroris di Makassar, Sulawesi Selatan, tiba di Appron Terminal Cargo, Bandara Soekarno Hatta. Disebutkan sebanyak 19 orang yang ditangkap di Makassar terlibat dalam kegiatan ormas terlarang Front Pembela Islam (FPI).
Pengamat Intelijen dan Terorisme Universitas Indonesia (UI), Ridwan Habib, mengatakan awal mula sejumlah anggota FPI terafiliasi dengan kelompok teroris adalah saat euforia kemunculan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Salah satu faktor inilah menurut Ridwan, sejumlah anggota FPI berbondong-bondong bergabung dan berbaiat.
Menurut Ridwan, pada tahun 2015 saat itu sedang terjadi euforia ISIS, sehingga banyak yang berlomba-lomba memuji ISIS karena ISIS kala itu baru berdiri. Saat itu banyak anggota FPI berbaiat dan bergabung dengan Jamaah Ansharut Daulah/JAD (salah satu jaringan teroris).
Lebih lanjut Ridwan mengatakan, kala itu sejumlah anggota FPI yang bergabung dengan ISIS merasa ISIS merupakan organisasi yang menyatukan islam di dunia. Sampai akhirnya mereka berbondong-bondong untuk berbaiat.
Pengakuan Terduga Teroris Makassar Berbaiat ke ISIS
Senada dengan Ridwan, Kapolda Sulsel, Irjen Merdisyam mengatakan bahwa beberapa terduga teroris yang ditangkap adalah anggota FPI.
“Iya, hasil pemeriksaan Densus itu mereka memang anggota FPI Makassar. Tapi tidak semua (terduga teroris yang ditangkap adalah anggota FPI),” kata Kapolda Sulsel Irjen Merdisyam.
Merdisyam mengatakan para anggota FPI itu berbaiat kepada Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) pimpinan Abu Bakar al-Baghdadi.
“Jadi mereka berbaiat pada ISIS pimpinan Abu Bakar al-Baghdadi di tahun 2015,”.
Salah satu terduga teroris berinisial Ahmad Aulia (30) mengaku telah berbaiat kepada ISIS.
“Saya ditangkap pada tanggal 6 Januari 2021 di Polda Sulsel. Adapun saya ditahan atau ditangkap di kantor polisi Polda Sulawesi Selatan karena berbaiat kepada Daulatul Islam yang memimpin Daulatul Islam, yaitu Abu Bakar Al-Baghdadi, saat deklarasi FPI mendukung Daulatul Islam pada Januari 2015,” ujar Ahmad Aulia dalam sebuah tayangan video.
Ahmad Aulia mengaku ikut berbaiat di markas FPI Makassar, Jalan Sungai Limboto, Makassar, Sulawesi Selatan. Pembaiatan itu dihadiri sejumlah pengurus FPI pusat dan Makassar.
“Saya berbaiat dihadiri oleh Munarman selaku pengurus FPI pusat pada saat itu, Ustaz Fauzan dan Ustaz Basri, yang memimpin baiat pada saat itu,” katanya.
Sejak berbaiat, Ahmad Aulia mengaku rutin mengikuti kegiatan majelis taklim FPI Makassar.
“Dan setelah berbaiat, saya mengikuti taklim rutin FPI di Jalan Sungai Limboto sebanyak tiga kali. Yang mengisi acara saat itu Ustaz Agus dan Abdurrahman selaku pemimpin panglima FPI Kota Makassar,” kata Ahmad Aulia.
(syarip hidayat red)