Sriwijayatoday.com | Aceh Timur – Pelaksanaan Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) Aceh 2022 yang dipusatkan di lapangan upacara pusat Pemerintahan Aceh Timur menyisakan khabar tak sedap.
Berbagai polemik/khabar tak sedap terus bermunculan termasuk habisnya token/pulsa meteran listrik serta microphone mati saat Ir. Mahyuddin Sekda Aceh Timur membacakan pidato Bupati Aceh Timur dan dugaan Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) Dinas Lingkungan Hidup Se Aceh yang dinilai sebagai ajang bisnis.
Hal itu membuat Darwin Eng salah seorang pegiat Media sosial di Aceh Timur angkat bicara, Senin 28/3/2022.
“Aneh bin ajaib memang, event setingkat Provinsi bisa terjadi seperti itu, saat pak Sekda membacakan pidato bupati pada peringatan HPSN , mic nya mati dikeranakan token/Pulsa listrik habis,” ujar Darwin.
Darwin menambahkan tidak hanya itu, pelaksanaan Rakornis DLH se Aceh yang dilaksanakan di Aula gedung serba guna Aceh Timur juga dinilai hanya sebagai ajang bisnis.
“Dugaan pelaksanaan Rakornis DLH se Aceh 2022 juga hanya merupakan ajang bisnis, pasalnya ketika pihak media mencari narasumber untuk menanyakan anggaran pelaksanaan HSPN dan Rakornis 2022 tak ada yang mau dan tak ada yang tahu berapa jumlah anggaran pelaksanaan 2 item tersebut,” ungkapnya.
“Kalau kesalahannya dari DLHK Aceh Timur selaku tuan rumah, mendingan dipecat saja kalau emang dia tidak mampu, jangan buat malu Aceh Timur dan memberikan citra tidak baik bagi Daerah,” Pungkas Darwin.
Pantauan Media ini puluhan Media Online menanyangkan berita terkait gagalnya pihak penyelenggara HPSN 2022 Aceh di Kabupaten Aceh Timur.
Pewarta: yahdien/L24.Zal