RajaBackLink.com

Home / Daerah

Minggu, 21 November 2021 - 09:49 WIB

Jokowi Diminta Turun Tangan : Kerusakan Alam dan Hutan Membuat Banjir Melanda Sebagian Wilayah Kalbar Hingga Ribuan Warga Mengungsi

Redaksi - Penulis Berita

Sriwijayatoday.com | Pontianak, kalbar – Hampir satu bulan beberapa kabupaten di kalimantan barat terdampak banjir yang sangat memprihatinkan hingga mencapai sebahu orang dewasa, ada lima kabupaten yang kini masih dalam wilayah memprihatinkan antara lain Kabupaten Sintang,Sekadau, Sanggau, Melawi, Kapuas Hulu.

Banjir yang melanda kalimantan barat ini bahkan menjadi perhatian pemerintah pusat yang di mana pada minggu lalu mentri sosial Tri Risma Harini, sempat meninjau langsung ke lokasi kejadian, serta pada sabtu 20 November 2021 mentri… Juga turut serta kelokasi guna memastikan kembali tentang mengatasi masalah tersebut”.

Melihat dari semua itu, Koordinator wilayah Lembaga Tim Investigasi Dan Analisis Korupsi ( Tindak) Kabupaten Sintang Bambang Iswanto, A. Md. Angkat bicara.”

Kalimantan di sebut-sebut sebagai salah satu paru-paru dunia, karena luas hutannya yang mencapai hingga 40,8 juta hektar kini sudah mulai berkurang.” Namun di akhir tahun 2021 apa benar kalimantan masih menjadi paru-paru dunia…?

“Melihat dari jumlah kerusakan alam yang ada, sepertinya pulau kalimantan bukan lagi menjadi paru-paru dunia lagi, terlebih semakin tenggelamnya beberapa wilayah di kalimantan barat dalam beberapa pekan terakhir ini, yang berdampak banjir besar hampir di setiap wilayah seperti Kapuas hulu, Melawi, Sintang, Sekadau, Sanggau, dan hampir seluruh wilayah kalimantan barat bagian timur ini, membuktikan bahwa memang terjadi penyusutan hutan tropis sebagai paru-paru dunia yang sangat memprihatinkan.”ujarnya.

” Ilegal logging, tambang batu bara, nikel, bauksit, emas, intan dan perkebunan kelapa sawit yang dituding menjadi penyebab kerusakan alam tersebut, membuat kalimantan barat menjadi rawan bencana alam seperti banjir, tanah longsor dan lain sebagainya”.katanya memaparkan

Baca Juga :  Pengunjung Maulid Nabi, Diimbau Miliki Kartu Vaksinasi

“Terkait dengan bencana banjir tersebut dan wilayah hutan kalimantan yang terlihat semakin menyusut dari tahun ke tahun di media sosial bencana di mana-mana di wilayah kalimantan barat bisa menjadi perhatian kita akan pentingnya memelihara alam.”

Seperti yang kita ketahui, kondisi hutan kalimantan sejak 1950 hingga 2020 setiap tahun’nya mengalami penurunan yang signifikan, oleh sebab kurangnya resapan air dan intensitas hujan yang cukup tinggi mengakibatkan air meluap dan membanjiri sebagian wilayah kalimantan barat”. terangnya

Bambang mengungkapkan” Pada tahun 1950, hutan pulau kalimantan tampak berwarna hijau tua pada peta dan digambarkan masih mendominasi sebagian besar wilayah pulau kalimantan dahulunya. Kemudian berturut – turut dari tahun 1985, 2000, 2005, 2010, dan 2020, terlihat bahwa area hutan yang berwarna hijau tua semakin mengecil pada peta yang menandakan bahwa hutan Kalimantan barat sudah mulai berkurang dan bukan lagi sebagai paru-paru dunia.”

Hal tersebut dikarenakan adanya pembalakan liar, penggundulan hutan ( Ilegal logging ), tambang batu bara, tambang nikel, tambang bauksit, tambang emas, tambang intan ( ilegal mining ), dan perkebunan kelapa sawit yang di tuding menjadi penyebab kerusakan alam tersebut dan terjadinya banjir yang kini melanda sebagian wilayah, serta menyebabkan ribuan warga harus mengungsi akibat banjir yang melanda sebagian wilayah kalimantan barat”. ujarnya

“Lebih lanjut Bambang mengatakan, Maka dari itu perlu adanya perhatian dan tindakan serius dari pemerintah untuk mengatasi masalah ini. pemerintah jangan hanya tutup mata dan utamanya dalam proses perizinan serta lemahnya sistem pengawasan dan penindakan yang menjadi landasan utama hingga terjadi pembalakan liar (ilegal logging) dan (ilegal mining) maupun penambang ilegal,”pungkasnya.

Baca Juga :  Unit Identifikasi Satreskrim Polres Aceh Timur Olah TKP Lokasi Perampokan di Peunaron

“Kami sebagai sosial control berharap penuh kepada bapak presiden Joko Widodo,pemerintah pusat,para menteri, Panglima TNI,dan Kapolri untuk menindak tegas para cukong, oknum, dan kelompok masyarakat yang dalam hal ini butuh tindakan tegas  dan jangan pula tutup mata, tutup telinga ketika masyarakat di daerah ingin menyampaikan akan adanya gejolak sosial yang merusak alam, seperti pembabatan hutan (ilegal logging),maupun penambangan ilegal (ilegal mining) bungkam seakan tak berdaya oleh sekelompok cukong yang serakah dengan kekayaan alam kita, seperti yang masih terjadi pada saat ini dan efeknya sekarang baru kita rasakan,”ujarnya.

“Kurang apa lagi dengan kejadian banjir yang melanda sebagian wilayah Kalimantan barat akibat dari keserakahan manusia yang mengakibatkan kerusakan Alam, inilah dampak yang di rasakan masyarakat di kalimantan barat ini khususnya di beberapa wilayah kabupaten yang dilanda banjir dan ruas jalan yang longsor di beberapa daerah pada tahun² lalu, ini negara kita di mana di mata dunia merupakan paru-paru, akankah kita diam begitu saja ketika sanak saudara kita di landa banjir yang di buat oleh sekelompok orang yang serakah dan tidak berprikemanusiaan tanpa memikirkan dampak dari ulahnya, serta tak memikirkan masa depan generasi penerus yaitu anak cucu kita” pungkas bambang iswanto.A.Md yang juga selaku ketua Koordinator Forum wartawan dan Lembaga swadaya masyarakat ( Fw-Lsm ) Kabupaten Sintang.(Hamdani).

Sumber Berita : Tim investigasi dan Analisis Korupsi (Tindak Indonesia)
Publies (Musa)

Berita ini 148 kali dibaca

Share :

Baca Juga

Polsek Idi Rayeuk Terima Laporan Dugaan Penganiayaan, Oknum IRT

Aceh

Polsek Idi Rayeuk Terima Laporan Dugaan Penganiayaan, Oknum IRT
SEMMI dan HMI Aceh Tolak Keberadaan Pengungsi Rohingya

Aceh Timur

SEMMI dan HMI Aceh Tolak Keberadaan Pengungsi Rohingya
Proyek Jitut di Kp Gombang Papan Nama Informasi Tidak Tertulis Nomor Kontrak dan Para Pekerja Tidak Pakai (K3)

Daerah

Proyek Jitut di Kp Gombang Papan Nama Informasi Tidak Tertulis Nomor Kontrak dan Para Pekerja Tidak Pakai (K3)
Kapolsek Kota Baru Berhasil Ungkap Kasus Pencurian Uang Terhadap Oknum Warga Desa Batu Begigi Kec Tanah Pinoh

Daerah

Kapolsek Kota Baru Berhasil Ungkap Kasus Pencurian Uang Terhadap Oknum Warga Desa Batu Begigi Kec Tanah Pinoh
Segini Kerugian Negara dalam Kasus Korupsi Wastafel Capai Rp7,2 Miliar

Aceh

Segini Kerugian Negara dalam Kasus Korupsi Wastafel Capai Rp7,2 Miliar
YARA DESAK KEJAKSAAN EKSEKUSI SEGERA OKNUM S MANTAN KEPALA DINAS PERIKANAN ACEH TIMUR

Aceh Timur

YARA DESAK KEJAKSAAN EKSEKUSI SEGERA OKNUM S MANTAN KEPALA DINAS PERIKANAN ACEH TIMUR
Setelah Terpilih, Hj Aisyah Ismail S.Ag Sampaikan Ungkapan Hati kepada Para Pemilih

Aceh

Setelah Terpilih, Hj Aisyah Ismail S.Ag Sampaikan Ungkapan Hati kepada Para Pemilih
Tanah Masjid Nurul Falah Bekasi Dipersoalkan,Ketua WN.88 Sub Unit DKI JAKARTA Angkat Bicara

Daerah

Tanah Masjid Nurul Falah Bekasi Dipersoalkan,Ketua WN.88 Sub Unit DKI JAKARTA Angkat Bicara