SRIWIJAYATODAY.COM JAKARTA, tniad.mil.id – Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Dudung Abdurachman S.E, M.M., memberikan apresiasi kepada para Pangdam dalam memantau dan memastikan ketersediaan stock minyak goreng sekaligus memonitor harga di pasaran. Kasad memberikan instruksi secara Vicon yang digelar pada hari Jumat dari Markas Besar Angkatan Darat (Mabesad), Jakarta (27/5/2022).
Dalam vicon ini membahas berbagai upaya yang telah dilakukan jajaran TNI Angkatan Darat dalam menjaga ketersediaan minyak goreng mulai dari Kodam, Korem hingga Kodim di wilayah Kodam Jaya/Jayakarta, Kodam III/Siliwangi, Kodam IV/Diponegoro, Kodam V/Brawijaya dan Kodam IX/Udayana.
Dalam kesempatan tersebut, Kasad menerima penjelasan dari para Pangdam terkait, berbagai upaya-upaya yang telah dilakukan, mulai dari pemantauan distribusi dari produsen, agen hingga ke pengecer agar warga memperoleh minyak goreng dengan mudah dan harga yang telah ditetapkan pemerintah.
Kasad memberikan arahan-arahan terkait penanganan dan pemantauan ketersediaan minyak goreng dan pengendalian harga di tingkat distributor hingga pengecer.
Dari hasil pemaparan yang disampaikan para Pangdam didapati harga minyak goreng masih diatas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang disebabkan pengecer masih menjual stok lama yaitu ketika harga masih mahal serta beban biaya distribusi karena kondisi jarak tempuh yang jauh antara distributor, pengecer hingga ke konsumen.
Di beberapa daerah, juga terdapat pengecer yang menjual dengan harga sesuai HET yaitu 14.000 dan di wilayah Sumenep ada yang menjual dibawah HET dengan harga 12.750 di tingkat distributor. Dan harga tertinggi ditemukan di Garut dengan harga jual dari pengecer ke konsumen sebesar Rp. 25.000/liter.
Kasad menyampaikan ke jajaran di daerah agar terus memantau dan mengendalikan distribusi maupun harga minyak goreng di pasaran untuk membantu masyarakat selaras perintah Harian Kasad ke-5 bahwa TNI AD harus hadir di tengah kesulitan masyarakat dan senantiasa menjadi solusi.
“Terus lakukan pemantauan agar harga minyak goreng betul-betul dapat dikendalikan supaya dampak harga dari distributor dan pengecer ke konsumen tidak terlalu tinggi sehingga dapat mengatasi kesulitan ekonomi masyarakat,” tutur Kasad.
Kasad memerintahkan kepada jajaran untuk mengintensifkan lagi sidak kepada pengecer dan distributor, dan mengecek hingga ke konsumen dan berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk mengantisipasi penimbunan oleh oknum-oknum yang ingin mengambil keuntungan dalam situasi seperti ini.
“Lakukan koordinasi dengan pemerintah daerah untuk melakukan langkah-langkah konkrit ketersediaan stok dan harga dapat dikendalikan dengan melakukan operasi pasar di wilayah-wilayah yang harganya masih tinggi, ” tegas Kasad.
Kasad juga mengapresiasi upaya yang dilakukan Kodam Jaya, Kodam III/Siliwangi, Kodam IV Diponegoro, Kodam V/Brawijaya dan Kodam IX/Udayana atas langkah-langkah yang dilakukan jajarannya untuk memantau pasokan, stok dan harga minyak goreng yang dijual ke konsumen. (Dispenad)