Sriwijayatoday.com Palembang,– Kowal Lanal Palembang yang dipimpin oleh Mayor laut (K/W) Dewi Tresnawati, S.Kep., Ners., selaku Pater Kowal Wilayah Palembang mengikuti Pembekalan Korps Wanita TNI Angkatan Laut (Kowal) Tahun 2022 se-Indonesia secara virtual dengan tema “Urgensi Penghapusan Diskriminasi dan Kekerasan Terhadap Perempuan Dalam Ketahanan Nasional”, bertempat di Sultan Mahmud Badaruddin II Lounge Lanal Palembang, Rabu (09/3/2022).
Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Yudo Margono, S.E., M.M., dalam amanatnya yang dibacakan oleh Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (Wakasal) Laksamana Madya TNI Ahmadi Heri Purwono, mengatakan bahwa kesetaraan gender dan anti diskriminasi tidak harus dimaknai segalanya serba sama. Sebagai prajurit, Korps Wanita TNI Angkatan Laut tetaplah seorang perempuan yang memiliki kodratnya sendiri. Dalam menjalani kodrat sebagai wanita yang seutuhnya, tentu tidak mudah bagi para anggota Korps Wanita TNI Angkatan Laut mengemban multi peran. Selain memikul tanggung jawab sebagai prajurit wanita Jalasena, anggota Korps Wanita TNI Angkatan juga berperan menjadi seorang istri dan sekaligus sebagai seorang ibu dalam kehidupan rumah tangga. Semua peran tersebut sama pentingnya, sehingga harus mampu dijalankan secara serasi, selaras dan seimbang, agar tidak ada peran yang terabaikan. Sebagai seorang istri, wajib mengurus rumah tangga dan berbhakti kepada suami.
Ditengah derasnya arus informasi sebagai konsekuensi dari kemajuan teknologi informasi, menuntut kedewasaan, kecerdasan dan kebijaksanaan setiap orang dalam menyikapinya, tidak terkecuali anggota Korps Wanita TNI Angkatan Laut. Terlebih lagi, dalam kapasitasnya sebagai ibu rumah tangga, anggota Korps Wanita Angkatan Laut tidak hanya bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri, tetapi juga putra putrinya, agar derasnya arus informasi tidak menghanyutkan Korps Wanita TNI Angkatan Laut dan keluarga ke dalam kerugian dan sebaliknya, dapat memetik manfaat darinya. Saya juga ingin mengingatkan kepada seluruh anggota Kowal untuk tidak melanjutkan tradisi kekerasan fisik dan psikis dalam kehidupan interaksi sesama Kowal, baik di Mess, Lembaga Pendidikan, lingkungan kerja, maupun pergaulan sehari-hari. Jadikan hubungan senior-junior dan atasan-bawahan sebagai wahana saling asah, saling asih dan saling asuh.
”Dibalik Keperkasaan dan Kejayaan Sebuah Negara, Selalu Ada Kelembutan Seorang Ibu Dalam Rumah Tangga”.
Bertindak selaku Penceramah sekaligus sebagai motivator dalam acara tersebut yaitu dr. Ninik Rahayu, S.H., M.S., yang dilaksanakan secara tatap muka yang dihadiri langsung oleh Kepala Pusat Psikologi TNI Laksamana Muda TNI Dr. Wiwin Dwi Handayani, S.Psi., M.Si., Kapok Sahli Koarmada I Laksma TNI Tresna Kusumawati selaku Perwira Tertua (Pater) Korps Wanita Angkatan Laut (Kowal) wilayah Jakarta, Pakor Kowal Wilayah Jakarta dan seluruh kowal wilker Jakarta bertempat di Auditorium Denma Mabesal dan diikuti Kowal Lanal Bandung yang dipimpin Mayor Laut (S/W) Umi Kulsum selaku Pater Kowal Lanal Bandung secara virtual serta Kowal seluruh Indonesia melalui link zoom meeting.
dr. Ninik Rahayu, S.H., M.S., mengatakan tentang kondisi dinamik bangsa Indonesia yang berisi keuletan dan ketangguhan, yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional di dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan, baik yang datang dari dalam maupun luar yang dapat membahayakan integritas, kelangsungan hidup bangsa, negara Indonesia.
Gender sebagai Pisau Analisis Sosial menemukenali pengalaman berbeda antara laki-laki dan perempuan di dalam berbagai lapisan kehidupan manusia dan menemukenali konsekuensi dan akibat konstruksi sosial yang membakukan karakter, kondisi dan posisi berbasis jenis kelamin. Diskriminasi adalah pembatasan, pelecehan, atau pengucilan. Langsung ataupun tak langsung, dasar agama, suku, ras, etnik, kelompok, golongan, status sosial, status ekonomi, jenis kelamin, bahasa, keyakinan politik, berakibat pengurangan, penyimpangan atau penghapusan pengakuan, pelaksanaan atau penggunaan hak asasi manusia dan kebebasan dasar serta kehidupan baik individu maupun kolektif.
(Pen Lanal Palembang)