SRIWIJAYATODAY.COM | ACEH TIMUR – Seratusan mantan GAM dan Inong Bale serta perwakilan dari Jaringan Aneuk Syuhada Aceh (JASA) yang ada di Aceh Timur bersatu menolak rencana Pergantian Antar Waktu (PAW) Martini sebagai Anggota DPRA dari Fraksi Partai Aceh oleh DPP PA.
Mereka para pendukung Martini yang terdiri dari KPA, Komite Inong Bale Aceh (KIBA), Putro Aceh, serta perwakilan dari perempuan Jaringan Aneuk Syuhada Aceh (JASA) menolak dengan tegas pergantian Martini dari kursi DPRA, karena dinilai tanpa ada kesalahan yang jelas yang dilakukan oleh Martini.
Tak hanya dari para mantan istri Kombatan ataupun kaum hawa, penolakan PAW Martini turut ditegaskan oleh sejumlah Ketua DPC serta para Panglima Sagoe dari Daerah l Wilayah Peureulak, yang turut menyampaikan penolakan terhadap Surat Keputusan DPP PA terkait PAW Martini, pada Jumat (15/7/2022), di Peureulak, Aceh Timur.
Menurut para mantan GAM ini, kinerja Martini selama menjabat sebagai anggota DPR Aceh sudah sangat bagus, dan itu diakui oleh masyarakat banyak yang ada di Aceh Timur.
Panglima Daerah l Wilayah Peureulak Marzuki Ali atau yang akrab disapa Pang Kobra yang dimintai tanggapannya oleh media ini mengatakan, seharusnya Partai Aceh mempertahankan kuota perempuan seperti yang diamanahkan dalam Pasal 245 UU nomor 7 tahun 2017 tentang bakal calon legislatif harus memuat keterwakilan perempuan 30 persen.
Selain itu sebut Pang Kobra, kehadiran Martini di kursi DPRA juga telah tampak berbuat sebagai penyambung lidah dari masyarakat di Dapil Aceh Timur, tak hanya itu, Martini juga dinilai telah banyak membantu pembangunan Dayah yang bersumber dari dana aspirasinya di Aceh Timur.
Pang Cobra meminta, Partai Aceh untuk menelaah kembali keputusan yang sudah dikeluarkan. Karena menurutnya, Martini merupakan kader muda potensial yang berpartisipasi aktif dalam kegiatan Partai maupun dalam hal berinteraksi dengan masyarakat.
“Mungkin ini suatu kecolongan karena tanpa musyawarah mau dilakukan PAW, jangan dikira dibelakang Martini tidak ada siapa-siapa, Martini didukung oleh mantan GAM dan masyarkat, untuk itu kita minta agar DPP PA meninjau kembali keputusan itu, jika dipaksakan bukan tidak mungkin suara partai akan menurun, dan itu yang sangat kita sayangkan,” kata Pang Kobra.
Pernyataan senada juga turut disampaikan oleh sejumlah Kombatan dan Anggota KIBA dan Putro Aceh, menurutnya selama ini Martini sangat peduli terhadap aspirasi masyarakat, serta banyak membantu selama ini, terutama untuk pembangunan Dayah-dayah.
“Martini juga aktif dalam bekerja sebagai mana yang telah diamanatkan oleh partai, dan tanpa ada kesalahan apapun Martini ingin dicampakkan begitu saja, kalau seperti ini sikap yang diambil oleh partai Aceh kedepan saya takutkan suara partai akan mengalami kemunduran,” tambah mantan GAM di Daerah l ini.
Panglima Kobra juga menegaskan, semua para pendukung Martini, baik dari Partai Aceh, KPA dan masyarakat telah sepakat dan penuh komitmen tetap menolak dengan keras terhadap PAW Martini.
“selain telah berjasa untuk kemajuan Partai Aceh, Martini juga telah banyak berbuat dan membantu Dayah-dayah yang ada di sejumlah tempat. Tak hanya itu, Martini juga punya track record sebagai bagian dari perjuangan GAM di masa lalu, kami telah sepakat semuanya dan dengan tegas menolak PAW terhadap Martini,” tegas Marzuki Ali yang disambut teriakan oleh para mantan pejuang GAM lainnya.
Menurut Para pendukung Partai Aceh ini, mereka bukan untuk melawan Partai, tetapi yang dilakukan semata-mata untuk melawan aturan yang salah. “Untuk itu kita minta Mahkamah Partai untuk meninjau kembali aturan partai, sehingga tidak melukai hati para pejuang yang selama ini telah banyak bekerja untuk kemajuan Partai Aceh,” tambah mantan Kombatan GAM dan Inong Bale lainnya.
Selian Panglima Daerah l Wilayah Peureulak, turut hadir pada acara itu dari Ketua Komite Inong Bale Aceh (KIBA) Kabupaten Aceh Timur Rukiyah, perwakilan mantan GAM Wilayah Deli, perwakilan Sagoe Cot Kala Bayeun, Sagoe Pentagon, Sagoe Bintara Alue Lhok. Juga turut hadir dari Sagoe 76 Rambong Payong, Putro Aceh, perwakilan JASA, serta puluhan Anggota KPA Daerah l Wilayah Peureulak lainnya.
(YahDien)