Sriwijayatoday.com, Lubuk Linggau, Sumatera Selatan – Buruknya Fasilitas Pelayanan Kesehatan (FASKES) di sebagian Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) wilayah Provinsi Sumatera Selatan masih menjadi perbincangan hangat di muka umum.
Bagaimana tidak, dilansir dari laman Liputan4.com dalam artikelnya menyebutkan tentang buruknya Fasilitas Pelayanan Kesehatan (FASKES) dengan judul berita “BURUKNYA PELAYANAN RS AR-BUNDA. PASIEN PULANG URUNGKAN OPERASI”. Kamis, 15 September 2022.
Padahal, sudah dijelaskan pada Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 129/Menkes/SK/II/2008 Tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit.
Bahwa dengan berlakunya otonomi daerah, maka kesehatan merupakan salah satu bidang pemerintahan yang wajib di laksanakan oleh Kabupaten/Kota. Hal ini berarti bahwa, Pemerintah Kabupaten/Kota bertanggung jawab sepenuhnya dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di wilayahnya.
Rumah Sakit sebagai salah satu sarana kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat memiliki peran yang sangat strategis dalam mempercepat peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Oleh karena itu Rumah Sakit dituntut untuk memberikan pelayanan yang bermutu sesuai dengan standar yang ditetapkan dan dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat.
Dalam artikel Liputan4.com, menuliskan keterangan salah satu narasumber yang menerangkan tentang buruknya kualitas pelayanan kesehatan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Lubuk Linggau dalam melayani masyarakat.
Indra Sena, warga Kota Lubuk Linggau. Mengeluhkan pelayanan RSUD Ar-Bunda Kota Lubuk Linggau dalam memberikan pelayanan terhadap pasien.
Menurutnya, berdasarkan surat rujukan yang diberikan pihak Rumah Sakit (RS) kepada pasien sebelumnya. Sebelum dilakukan tindakan operasi oleh Dokter pasien atas nama Yusriati akan di rawat terlebih dahulu selama satu malam di ruang IGD. Untuk dilakukan tindakan operasi pada besok harinya. Rabu, 14 September 2022 kemarin.
Akan tetapi, pada hari dimana pasien sudah dijadwalkan untuk dilakukan tindakan operasi pasien malah mendapatkan pelayanan yang kurang baik oleh pihak Rumah Sakit (RS). Merasa diterlantarkan. Indra Sena, mengurungkan niatnya untuk di lakukan tindakan operasi oleh Dokter kepada pasien atas nama Yusriati, yang tidak lain adalah Ibu dari Indra Sena.
Yusriati, pasien Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ar-Bunda Kota Lubuk Linggau URUNGKAN OPERASI.
Meluapkan rasa kekecewaan terhadap pelayanan kesehatan yang diberikan oleh pihak RS Ar-Bunda. Indra Sena membeberkan pengalaman buruknya kepada Liputan4.com.
“Terus terang kami kecewa terhadap pelayanan kesehatan yang diberikan oleh pihak RS Ar-Bunda. Untuk mendapatkan informasi kapan tindakan operasi akan dilakukan pihak RS terkesan berbelit-belit tidak dapat memberikan kepastian yang jelas kepada kami. Kami berharap kepada pihak Badan Pengawas Rumah Sakit (BPRS-PROVINSI) Sumatera Selatan untuk meng-audit kinerja pelayanan kesehatan RSUD Ar-Bunda Kota Lubuk Linggau. Pihak manajemen RSUD Ar-Bunda bisa dikatakan, memberikan pelayanan dengan kualitas buruk kepada masyarakat.” Bebernya.
Feri, dijelaskan dalam artikel Liputan4.com bertugas selaku Humas di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ar-Bunda Kota Lubuk Linggau. Mengatakan kepada Liputan4.com bahwa pihaknya telah menerima laporan keluhan layanan kesehatan yang menimpa keluarga pasien.
“Untuk saat ini, terkait keluhan daripada pihak keluarga pasien sudah disampaikan ke kami. Untuk informasi lengkapnya, akan dilakukan konfirmasi kepada pihak-pihak terkait. Inshaallah akan dibicarakan dengan pihak keluarga pasien. Terimakasih. Saat ini, saya fokus dulu untuk merunutkan informasi dari pihak-pihak terkait, menindak lanjuti keluhan yang disampaikan keluarga pasien.” Cetusnya.
Penulis: Dadang Hariansyah
Editor: Dadang HariansyahSumber: https://SRIWIJAYATODAY.COM
