RajaBackLink.com

Home / Opini

Selasa, 16 Mei 2023 - 08:30 WIB

MEGAWATI LAWAN JOKOWI : KICK OR TO BE KICKED

Saiful Amri - Penulis Berita

by M Rizal Fadillah*

OPINI – Setelah ditikam dari belakang oleh Megawati kini Jokowi melawan. Penikaman itu adalah pengambilalihan kendali Ganjar Pranowo oleh Megawati padahal Jokowi sudah jauh-jauh hari “nekad” memasarkan Ganjar Pranowo walau ditentang Megawati yang ngotot untuk Puan Maharani. Megawati kini bergerak sendiri dan Jokowi terpaksa membela diri.

Jokowi yang menggelar Musra bersama Projo tidak berhasil menyebut nama dari tiga yang diajukan. Hanya akan memasarkan pilihannya dengan berbisik-bisik kepada partai politik. Tetapi sinyal pidatonya bukan kepada Ganjar Pranowo apalagi Airlangga Hartato melainkan seperti gumaman peserta “Prabowo..”. Jika ini pilihan Jokowi maka perseteruan dengan Megawati akan semakin tajam.

Sejak Jokowi menggunakan KPK untuk menghajar kader PDIP di ranah hukum dan Megawati memainkan Kejaksaan Agung untuk memproses “orang Jokowi” maka ketidakakuran keduanya semakin terasa. Ditambah dengan ngototnya Jokowi waktu itu untuk menggadang-gadang Ganjar Pranowo melawan Puan Maharani.

Baca Juga :  RUSIA-UKRAINA DAN PENUNDAAN PEMILU

Peta politik berubah setelah secara mengejutkan Megawati mengumumkan pencalonan Ganjar sebagai Capres PDIP. Jokowi terpukul dan harus melakukan manuver politik. Ia mengumpulkan Ketum partai koalisi di Istana secara tertutup, lalu Musra Projo 14 Mei 2023 di Istora secara terbuka sebagai manuver lanjutan. Pidato “meledak” Jokowi menyirat dukungan kepada Prabowo.

Jika hal itu hanya manuver maka semua tentu belum final. Jokowi akan terus mencari dan mencuri perhatian sedangkan Megawati mulai menggerakkan mesin. Ganjar terus berkeliling keluar dari wilayahnya sebagai Gubernur Jawa Tengah. Tidak etis sebenarnya. Tapi persetan dengan etika. Yang penting sukses dengan segala cara. Itu yang mungkin ada dalam benak dan dada.

Jokowi masih bimbang antara Ganjar dan Prabowo. Belanda masih jauh yang dimaksud adalah waktu yang cukup untuk berfikir dan bersikap. Pidato sosok pemimpin yang berani itu bagus, sayangnya Jokowi memberi contoh tidak berani di Musra itu sendiri. Tidak berani menyatakan bahwa tokoh yang berani itu adalah Ganjar Pranowo atau Prabowo Subianto. Airlangga pasti tidak, Anies Baswedan lebih tidak lagi.

Baca Juga :  KONTRIBUSI MUSLIM UNTUK NEGARA PANCASILA

Jokowi bukan pemimpin yang berani melawan Anies. Selain bisik-bisik dan kasak-kusuk. Bukti menjalankan politik gaya tikus cerurut.

Nah, jika pidato Musra benar menjadi sinyal dukungan Jokowi untuk Prabowo maka Megawati dipastikan berang. Implikasinya Jokowi akan ditendang agar menjadi pecundang. Petugas partai yang tidak mengikuti kebijakan partai.

Tapi Jokowi adalah Presiden dan ia bisa juga menendang.

Berlaku motto untuk politisi : “menendang atau ditendang”–kick or to be kicked. Memang semua menjadi penendang, the kickers..!

 

*) Pemerhati Politik dan Kebangsaan

Bandung, 16 Mei 2023

Berita ini 108 kali dibaca

Share :

Baca Juga

OMBUDSMAN TURUN TANGAN PENGHANCURAN MASJID YANG BERUBAH MENJADI INDOMARET

Opini

OMBUDSMAN TURUN TANGAN PENGHANCURAN MASJID YANG BERUBAH MENJADI INDOMARET
BOIKOT NASI PADANG ?

Headline

BOIKOT NASI PADANG ?
LUHUT MERAH ATAU MERAH PUTIH ?

Headline

LUHUT MERAH ATAU MERAH PUTIH ?
REKENING 800 JUTA : MUSTOFA PELIHARAAN SIAPA ? 

Opini

REKENING 800 JUTA : MUSTOFA PELIHARAAN SIAPA ? 
MAHASISWA TETAP BERJUANG

Nasional

MAHASISWA TETAP BERJUANG
KEJUTAN AWAL TAHUN : HUTAHAEAN DAN GIBRAN-KAESANG

Hukum & Kriminal

KEJUTAN AWAL TAHUN : HUTAHAEAN DAN GIBRAN-KAESANG
KETIKA AKU BERTANYA TENTANG ARTI CINTA, SEMUA MAKHLUKPUN MENJAWABNYA …

Opini

KETIKA AKU BERTANYA TENTANG ARTI CINTA, SEMUA MAKHLUKPUN MENJAWABNYA …
Urgensi Pemilu Tanpa Jokowi

Opini

Urgensi Pemilu Tanpa Jokowi