RajaBackLink.com

Home / Opini / sosial

Senin, 9 Mei 2022 - 08:26 WIB

MILISI KECOA KAKUS

Saiful Amri - Penulis Berita

by M Rizal Fadillah

SRIWIJAYATODAY.COM | Hancur budaya di era Jokowi. Anak-anak miskin intelektual, rasa, dan iman berjingkrak-jingkrak mentertawakan agama, surga, dan neraka. Lewat lagu yang menggambarkan betapa berantakannya budaya nusantara saat ini. Judulnya “Ini bukan Arab”. Kasihan anak-anak milisi ini teracuni dan bermental kecoa kakus. Bau dan kotor.

Coba lihat bagian lirik jingkrak-jingkrak seperti orang gila itu.

Ini bukan Arab, ini bukan Arab, bung. Bukan !
Kau paksakan budaya
Tapi ini bukan di Arab di jaman Nabi
Cepatlah kau mati, tagih pahalamu di surga
Surgamu, nerakaku
Ini bukan Arab, ini bukan Arab, bung. Bukan !
Ini bukan Arab, ini bukan Arab. Bukan !

Rasialis, sinis, dan jauh dari agamis adalah fenomena generasi hidup senin kemis.
Sesak nafas bersaturasi rendah. Prihatin pada orang tua yang mengasuh dan mendidik mereka. Mungkin ibunya menangis saat anak-anak itu berjingkrak-jingkrak. Surgamu nerakaku, katanya. Ibunya masuk surga, anaknya di neraka.

Baca Juga :  Babinsa Koramil 28/Prt Kodim 0103/Aut Terjun Kesawah Menanam Padi

Untuk menjawab ini, bagus juga balasan lirik itu.

Ini bukan Amerika, ini bukan China, bung. Bukan !
Kau paksakan budaya
Tapi ini bukan Nusantara di jaman PKI dulu
Cepatlah kau pergi, tagih janji majikanmu
Surga palsumu, nerakamu
Ini bukan Amerika, Ini bukan China, bung. Bukan !
Ini Nusantara ala mu, Nusantara ala mu, bung. Iyaa !

Pak Jokowi itu anak-anak di negeri pimpinan bapak. Mereka bukan kebanggaan, bukan kebanggaan. Bukan !

Betapa rusaknya negeri ini karena mengelola negara seenaknya, hutang besar beban bangsa, jurang sosial menganga, meminggirkan agama dan jingkrak-jingkrak orang gila. Parah juga menjadi negara kecoa.

Baca Juga :  Warga Kelurahan Pasar Lama Lahat Keluhkan Bansos BST Kementerian Sosial

Kecoa yang bernama latin Blattodea itu otaknya tidak di kepala, matinya terbalik, dan larinya cepat. Takut oleh aroma lavender, peppermint, kapur barus, dan juga daun salam. Berhabitat lembab dan kotor, penyebar kuman. Rumah atau ruang harus dibersihkan dari kecoa-kecoa berbahaya.

Milisi Kecoa Band adalah band kalang kabut yang merusak moral anak muda. Di jaman Soekarno band model ini masuk kategori “ngak ngik ngok”. Budaya hedonis yang tidak sesuai dengan semangat kebangsaan “budaya inperialis”, kata bung Karno.

*) Pemerhati Politik dan Kebangsaan

Bandung, 9 Mei 2022

Berita ini 121 kali dibaca

Share :

Baca Juga

Untuk Apa Efendi Simbolon Omong Besar ?

Nasional

Untuk Apa Efendi Simbolon Omong Besar ?
Cegah Covid-19 Pemkab Aceh Utara dan Polres Lhokseumawe Inisiasi Vaksin Masuk Dayah.

Aceh

Cegah Covid-19 Pemkab Aceh Utara dan Polres Lhokseumawe Inisiasi Vaksin Masuk Dayah.
57 Tahun Israel Ilegal

Opini

57 Tahun Israel Ilegal
Mungkinkah Kita, Sebagai Pemilik “PIALA JANNATUR RAYYAN?”

Opini

Mungkinkah Kita, Sebagai Pemilik “PIALA JANNATUR RAYYAN?”
TERPELESET LICINNYA MINYAK GORENG

Opini

TERPELESET LICINNYA MINYAK GORENG
PJ Bupati Didampingi Ketua KNPI Antar Bantuan Masa Panik Ke Dayah Abu Keude Dua

Aceh

PJ Bupati Didampingi Ketua KNPI Antar Bantuan Masa Panik Ke Dayah Abu Keude Dua
”OFFSIDE” BAMBANG SOESATYO

Headline

”OFFSIDE” BAMBANG SOESATYO
OPS Patuh Musi Tahun 2023: Satlantas Polres Muara Enim Sosialisasikan Edukasi Tata Tertib Dalam Berlalu Lintas.

Berita Sumatera

OPS Patuh Musi Tahun 2023: Satlantas Polres Muara Enim Sosialisasikan Edukasi Tata Tertib Dalam Berlalu Lintas.