Sriwijayatoday.com // Makassar — Preseden buruk kembali menimpa dunia pendidikan di Sulawesi Selatan. Kali ini dilakukan salah satu oknum pejabat di Disdik Sulsel.
Wakil Koordinator Koalisi Aktivis Makassar (KAM) Peduli Pendidikan, Mahmud mengungkapkan, perlakuan yang tidak patut dicontoh dan harus segera ditindaklanjuti oleh PJ Gubernur Sulsel, dimana sejatinya Aksi unjuk Rasa koalisi aktivis Makassar yang harusnya dilaksanakan, Senin (10/7/24) terpaksa ditunda dikarenakan cara kotor Kabid SMA Disdik Sulsel, Muhammad Nurkusuma.
“Kabid SMA menemui kami yang difasilitasi pihak Intelkam Polrestabes Makassar dan orang Pemprov di tanggal 9 agar tidak melakukan aksi demo tersebut,” bebernya kepada awak media, Senin (15/7/24).
Dimana diketahui, tanggal 10 dilaksanakan MPLS di Rumah Jabatan Gubernur Sulsel yang dipimpin langsung PJ Gubernur Sulsel.
“Pertemuan saya dengan Kabid 2 kali, intinya kami diminta tidak melakukan aksi pada hari itu dengan janji agar aspirasi siswa dari anak/ponakan kawan-kawan turut diakomodir,” ungkap Mahmud lagi.
Berdasarkan pertimbangan dan rasa kemanusiaan dimana pada hari H aksi dihadiri siswa-siswi dan dapat menyerang mentalnya, KAM sepakat bermusyawarah agar menunda. Namun, Kabid ibarat hanya ingin terlihat baik di depan PJ Gubernur Sulsel, ternyata lain di bibir lain di hati. Perbuatan kotor itu dilakukan agar Kabid SMA Disdik Sulsel Muhammad Nurkusuma tidak ingin membuat kesalahan di depan PJ Gubernur Sulsel.
“Apa yang diucapkannya lain dari perbuatannya. Sampai hari ini apa yang dijanjikan dengan iming-iming semua omong kosong untuk menyelamatkan dirinya di depan PJ Gubernur,” geram Mahmud.
Mahmudpun akan melaporkan hal ini sebagai tindak pidana pelanggaran hukum.
“Kita sudah siapkan Tim Hukum untuk pelaporannya kita akan buka di publik,” pungkasnya.
Pihaknya juga menduga Kabid SMA Disdik Sulsel Nur Kusuma membuat pendidikan di Sulsel semakin bobrok.
Diketahui, PPDB Disdik Sulsel baru saja selesai namun satu persatu masalah mulai terkuak.
SB: Mahmuddin