RajaBackLink.com

Home / Ekonomi

Minggu, 12 Januari 2025 - 09:42 WIB

Pelaku Usaha Konveksi Tas Keluhkan Membanjirnya Tas Impor

Redaksi - Penulis Berita

Pelaku Usaha Konveksi Tas Keluhkan Membanjirnya Tas Impor

Industri konveksi tas lokal di Indonesia tengah menghadapi tantangan berat
akibat membanjirnya produk tas impor di pasar domestik. Para pelaku usaha,
terutama di sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), mengeluhkan
sulitnya bersaing dengan produk impor yang harganya jauh lebih murah. Kondisi
ini tidak hanya memukul omzet mereka, tetapi juga mengancam kelangsungan bisnis
yang telah lama menjadi salah satu tulang punggung perekonomian nasional.

Salah satu pengusaha konveksi tas di Bandung, Husna  (35), yang telah menggeluti usaha ini selama
lebih dari 10 tahun di Bandung, mengaku bahwa penjualan produknya mengalami
penurunan drastis dalam beberapa tahun terakhir. “Sejak masuknya produk
tas impor, apalagi yang dijual di platform online dengan harga sangat murah,
kami makin sulit menjual produk lokal. Padahal kualitas tas lokal tidak kalah
dengan buatan luar negeri,” ungkapnya.

Andi menjelaskan bahwa banyak tas impor, terutama dari China, dijual dengan
harga yang tidak masuk akal. Tas-tas tersebut dibanderol dengan harga mulai
dari Rp50 ribu hingga Rp150 ribu, jauh di bawah harga produksi tas lokal. Ia
menduga harga murah tersebut akibat skala produksi besar-besaran dan subsidi
pemerintah negara asal.

Baca Juga :  Suntik KB 3 Bulan Tapi Tidak Menstruasi Apakah Bisa Hamil?

Senada dengan Andi, Ketua Asosiasi Pengusaha Konveksi Indonesia (APKI),
Haryanto, menyebutkan bahwa masalah ini harus segera ditangani. “Kita
tidak melarang impor, tetapi harus ada pengawasan ketat. Produk impor yang
masuk seharusnya memenuhi standar dan tidak merugikan pelaku usaha lokal.
Selain itu, ada indikasi banyak produk yang masuk secara ilegal tanpa membayar
bea masuk,” tegas Haryanto.

Fenomena ini juga diperparah dengan maraknya marketplace online yang menjadi
wadah utama peredaran produk impor. Para pelaku usaha lokal merasa kalah
bersaing karena keterbatasan modal dan akses teknologi. Tas impor yang dijual
langsung oleh distributor asing di platform digital sering kali mengabaikan
ketentuan pajak dan regulasi perdagangan Indonesia.

Baca Juga :  NOMADS! FESTIVAL 2024 EXPANDS LINEUP: REMA AND SHENSEEA WILL BE JOINED BY SARZ AND PHEELZ

Sementara itu, pemerintah diharapkan dapat segera mengambil langkah konkret
untuk melindungi industri dalam negeri. Salah satunya dengan memperketat
pengawasan impor dan memberikan insentif kepada pelaku usaha lokal.
“Pemerintah bisa memperketat regulasi terkait perdagangan online serta
meningkatkan kampanye penggunaan produk lokal, seperti Gerakan Bangga Buatan
Indonesia,” ujar ekonom Universitas Indonesia, Rini Santoso.

Di sisi lain, para pelaku usaha lokal juga dituntut untuk terus berinovasi
agar tetap bisa bersaing di pasar. Hal ini termasuk peningkatan desain produk,
efisiensi proses produksi, hingga memanfaatkan pemasaran digital untuk
menjangkau konsumen yang lebih luas.

Meski situasi ini terbilang sulit, beberapa pelaku usaha optimistis dapat
bertahan dengan berkolaborasi bersama komunitas lokal. “Kami coba bangun
jaringan antar-pengusaha untuk berbagi ilmu dan strategi pemasaran. Harapannya,
kami bisa bersaing secara sehat dengan produk impor,” kata Rina, salah
satu pelaku UMKM di Yogyakarta.

Artikel ini juga tayang di VRITIMES

Berita ini 10 kali dibaca

Share :

Baca Juga

Trafo Distribusi untuk Pasokan Listrik yang Stabil dan Efisien

Ekonomi

Trafo Distribusi untuk Pasokan Listrik yang Stabil dan Efisien
Peresmian Video Spesial Untuk Mengenal Yoga Bersama Anjasmara

Ekonomi

Peresmian Video Spesial Untuk Mengenal Yoga Bersama Anjasmara
BRI Ventures Semarakkan HUT ke-129 BRI Melalui Penanaman Mangrove

Ekonomi

BRI Ventures Semarakkan HUT ke-129 BRI Melalui Penanaman Mangrove
Dukung Mahasiswa Bertransformasi Dalam Teknologi Digital, MAXY Academy Gelar Webinar ‘Maxy Talk’ dengan Accredify

Ekonomi

Dukung Mahasiswa Bertransformasi Dalam Teknologi Digital, MAXY Academy Gelar Webinar ‘Maxy Talk’ dengan Accredify
Peruvian Ambassador to Indonesia Inspires BINUS International Students with Global Insights

Ekonomi

Peruvian Ambassador to Indonesia Inspires BINUS International Students with Global Insights
Apa Saja Manfaat Air Mawar untuk Wajah Glowing?

Ekonomi

Apa Saja Manfaat Air Mawar untuk Wajah Glowing?
Timothy Marbun, Wajah Familiar di Dunia Media, Kini Jadi Brand Ambassador Indorack

Ekonomi

Timothy Marbun, Wajah Familiar di Dunia Media, Kini Jadi Brand Ambassador Indorack
Proyek Lokavita Milik Siswa Sekolah BINUS Buka Akses Pendidikan Berkualitas dan Pemberdayaan Ekonomi di Bantar Gebang

Ekonomi

Proyek Lokavita Milik Siswa Sekolah BINUS Buka Akses Pendidikan Berkualitas dan Pemberdayaan Ekonomi di Bantar Gebang