RajaBackLink.com

Home / Headline

Minggu, 18 Agustus 2024 - 17:38 WIB

Pemilik Tokoh Metro Atom Pasar Baru Resah Pembelian Token Listrik Tak Sesuai KWH Diduga Dikorupsi Oleh Pengelola

Redaksi - Penulis Berita

SriwijayaToday.Com, Jakarta – Berdasarkan Keterangan Dan Hasil Survey Di Lokasi METRO ATOM PASAR BARU, Bahwasanya Dugaan Penyelewengan Wewenagan Telah Di Lakukan Oleh Pihak PD PASAR JAYA Ke Masyarakat Terutama Pelapak – Pelapak Yang Merasakan Resah

Menurut Pantauan Redaksi Pihak PD PASAR JAYA Selama Ini, Melakukan Indikasi Penyelewangan Dana  Pembayaran Listrik  Antara Lain Setiap Toko Dalam Kawasan Area Metro Atom Pasar Baru, Harus Menggunakan Meteran Berbasis Meteran Token Dan di Wajibkan Harus Membeli Di Pihak Pengelola PD PASAR JAYA.

Dengan Nominal Pembelian  Yang  Sesuai Dari Ketentuan PLN Contohnya 100.000 Rupiah Semestinya Konsumen Bisa Mendapatkan 80.1 KWH, Namun Hanya Mendapatkan Mendapatkan 40.1 KWH, Kemana Sisanya Ujar Salah Satu Pemilik Tokoh Ke Pada Redaksi yang Merasah dibodohi oleh pengelola PD PASAR JAYA.

Bukti Pembelian Pembayaran Fasum Yang di Jual Belikan Pihak Pengelola

Berarti Selama ini dikorupsikan Oleh pengelolah Kami dari pemilik tokoh mempertanyakan Perkios Rp, 100.000 apabilah 1000 kios Berapa Selisihnya Yang di Korupsikan Dari selisih KWH tersebut sampai sekarang peraktek ini terus berjalan kami meminta pihak pemda ( BUMD ) Memeriksa Pihak Pengelolah.

Baca Juga :  Musyawarah Pembentukan Pengurus Baru Masjid Ilham Bara Baraya Utara Berlangsung Alot

Ditambah Lagi Seharusnya Fasum ( Fasilitas Umum ) Itu tidak boleh di Perdagangkan tapi nyata dijual belikan Padahal Jelas Aturanya Fasum Tidak Bisa di jual belikan berarti sudah gak jelas mengemen pengelola PD Pasar Jaya.

Ditambah Lagi Tidak Di Lokasi METRO ATOM PASAR BARU yang menuai protes dari sejumlah penyewa toko di Pasar Jatinegara Punjuga. Menuai Protes yang dilayangkan terkait kebijakan PD Pasar Jaya mewajibkan pedagang Pasar Jatinegara, membeli token listrik hanya dari pihak mereka.

Monopoli penjualan token listrik tersebut diprotes pedagang karena harga yang dipatok jauh lebih mahal dibandingkan harga di pengecer pada umumnya. Andi Setiawan (38 tahun), pedagang tas di Blok BKS, lantai dasar Pasar Jatinegara, mengaku sudah lama resah dengan mahalnya biaya listrik yang dipatok pihak pengelola.

Baca Juga :  Pangdivif 3 Kostrad Terima Suntikan Vaksin Covid-19 Kedua

Andi mengatakan, token seharga Rp 150 ribu yang dibeli dari pihak pengelola hanya senilai 73 kWh. Sementara itu, berdasarkan penelusuran di lapangan, diketahui bahwa untuk mendapatkan energi sebesar 75 KWH (untuk pemakai daya 900 VA), PLN mematok harga dasar sebesar Rp 100 ribu.

Andi menyebut pengaturan sistem kelistrikan di Pasar Jatinegara sebagai tindakan ‘monopoli’. Alasannya, tata kelistrikan di sana telah diatur sedemikian rupa. ‘’Token listrik yang dibeli bukan pada pengelola pasar, tidak bisa dipakai pada kWh-meter di kios para pedagang,’’ ujarnya,

Kami Meminta harus ada audit dan efaluasi oleh Pemprov DKI melalui BUMD Perumda Pasar Jaya Sampai Berita Ini diterbitkan belum ada stamen resmi pengelola PD PASAR JAYA. ( Tim ) 

Berita ini 99 kali dibaca

Share :

Baca Juga

Headline

Kuliner Pisang Sale dari Kabupaten Aceh Timur tercatat di Inventarisasi Negara.

Headline

Rencana Gelar Pelatihan Satgas Covid-19, Aktivis Kecam APDESI Aceh Timur.

Headline

Tradisi Penyambutan Kapolda Sulsel Irjen Pol. Yudhiawan S.H., S.I.K., M.H., M.Si. di Mako Polda Sulsel*

Headline

Kapolsek Biringbulu Hadiri Peringatan 1 Muharram 1444 H di Masjid Darussalam Tala-Tala

Headline

Merasa Terusik Terkait Kasus Pemerasan Kades Makmur, ZH Ungkit Dana Hibah Pembangunan SD IT Misbahul Ummah Di Pematang Kuala.

Aceh

Open Turnamen Bola Volly Kapolres Aceh Timur II dalam Rangka HUT Bhayangkara ke -77 Berakhir Meriah

Headline

Peringati Hari Pahlawan, Kapolres Takalar Jadi Irup Di Lokasi TMP

Headline

SDN Biringkaloro Tolak Akses Data BOS, Wartawan Tanpa Identitas Dipertanyakan: Transparansi atau Pelanggaran Etika?