Jawa Timur, Sriwijayatoday.com – Potongan video Tiktok berdurasi 19.18 detik @inilah.com dengan judul ‘Detik-Detik Tersangka Mutilasi Pindahkan Koper Berisi Potongan Tubuh Korban’. Tengah ramai disorot warganet.
Video yang memperlihatkan aktifitas sesosok pria mengenakan kaos hitam dengan pasangan celana jeans berwarna krim tersebut, terekam tengah sibuk memasukan koper ke bagasi mobil minibus berwarna putih.
Selain memperlihatkan rekaman aktifitas sesosok pria yang tengah sibuk memasukan koper ke dalam bagasi mobil minibus, potongan video tersebut tidak menjelaskan secara rinci ulasan peristiwa pembunuhan korban mutilasi.
Melansir dari berbagai sumber, potongan video berdurasi 19.18 detik yang diunggah akun Tiktok @sumberliputanponorogo, Selasa sore. Rekaman video sebelumnya menjelaskan identitas pelaku kasus pembunuhan disertai mutilasi terhadap korban Uswatun Hasanah (29).
Pria mengenakan kaos hitam dengan pasangan celana jeans berwarna krim tersebut, diketahui bernama Rohmad Tri Hartanto alias Antok (33).
Antok, berhasil diamankan polisi pada Sabtu dini hari, tepat di Kota Madiun Jawa Timur.
Berdasarkan data informasi yang dihimpun redaksi Sriwijayatoday.com dari berbagai sumber, didapatkan fakta mengejutkan bahwa korban adalah istri sirih pelaku.
Selama proses pemeriksaan berlangsung, pelaku menunjukan perilaku yang mengejutkan dengan menyanyikan sebuah lagu milik band Sheila On 7 yang berjudul ‘SHEPIA’.
Rekaman video yang diunggah oleh akun @hellboyjatanraspolda ke TIktok tersebut, memperlihatkan polisi yang tengah melakukan interogasi kepada pelaku, menanyakan tentang hubungannya kepada korban. ” Iku po bojo sirimu?,” tanya polisi yang diartikan dalam bahasa Indonesia. (Apa itu istri sirimu?). Dengan nada lirih, Antok menjawab pertanyaan polisi tersebut dengan mengatakan. “Kekasih gelap,” ujarnya singkat.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Timur, Kombes Pol Farman mengatakan, kasus ini terungkap bermula dari penemuan potongan tubuh dalam koper merah di Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi. Kamis, (23/01/2025) lalu.
Kemudian ditemukan bagian tubuh lainnya di Jurug Bang, Desa Slawe, Trenggalek. Minggu, (26/01/2025).
“Pembunuhannya terjadi pada Minggu, (19/01/2025) di sebuah hotel kota Kediri. Sebelumnya, pelaku menjemput korban di Terminal Gayatri, Tulung Agung,” kata Kombes Pol Farman saat Konferensi Pers di Mapolda Jawa Timur. Senin, (27/01/2024).
Menurut Kombes Pol Farman, saat menjemput korban, pelaku mengiming-iming memberikan uang satu juta rupiah kepada korban. Selama di hotel, keduanya terlibat cekcok. Pelaku mencekik leher korban hingga kepala korban terbentuk ke lantai. Korban mengalami luka parah hingga meninggal ditempat. Karena panik, pelaku memutuskan memutilasi korban menggunakan pisau dapur yang dibeli di minimarket dekat hotel.
“Tubuh korban dipotong menjadi tiga bagian untuk di masukan ke dalam koper. Bagian pertama dipotong kepala, lalu paha kiri, dan terakhir betis kanan. Semuanya dilakukan agar tubuh korban muat di koper,” lanjutnya.
Sementara, terungkap motif pembunuhan tersebut dipicu karena pelaku menyimpan dendam mendalam kepada korban. Korban disebut sering melontarkan ucapan yang menghina anak perempuan pelaku.
“Korban pernah mendoakan anak pelaku agar menjadi PSK saat dewasa. Itu yang membuat pelaku sakit hati,” ungkap Kombes Pol Farman.
Selain itu, korban mendesak pelaku menceraikan istrinya dan menikahi korban secara resmi. Hal ini memicu tekanan yang semakin memperkeruh hubungan keduanya.
Terlihat pelaku yang sudah menggunakan baju tahan tertunduk lesu saat dihadirkan di Konferensi Pers Mapolda Jawa Timur. Senin pagi. Pelaku menangis teringat anak-anaknya dan meminta maaf kepada keluarga korban.
“Saya minta maaf kepada korban dan keluarganya,” ucapnya.
Sebagai informasi, sebelumnya berita ini telah ditayangkan oleh KOMPASTV dan beberapa media massa lainya.
Editor: News AuthorSumber: https://Sriwijayatoday.com