RajaBackLink.com

Home / Aceh / Hukum & Kriminal

Minggu, 21 Agustus 2022 - 16:31 WIB

Polisi Selidiki Asal Usul Video Pembakaran Bendera Merah Putih yang Viral di Medsos

Saiful Amri - Penulis Berita

Sriwijayatoday.com | Banda Aceh – Ditreskrimsus Polda Aceh sedang menyelidiki asal usul, termasuk pelaku dan lokasi pembakaran bendera merah putih yang videonya sempat beredar luas di media sosial (medsos).

“Kita masih menyelidiki pelaku ataupun lokasi pembakaran bendera merah putih dalam video yang beredar tersebut. Namun, kuat dugaan lokasinya di Aceh,” ungkap Kabid Humas Polda Aceh Kombes Winardy, dalam keterangan persnya di Polda Aceh, Minggu, 21 Agustus 2022.

Winardy menceritakan, video pembakaran bendera merah putih itu pertama kali diunggah oleh akun Facebook yang diduga milik NU (53) pada 17 Agustus 2022, pukul 13:57 WIB.

Baca Juga :  Selama 14 Hari Kedepan, Polda Gorontalo Akan Lakukan Operasi Zebra Otanaha

NU diketahui merupakan warga Pidie, Aceh, yang menerima suaka politik dari UNHCR dan berdomisili di Horsens, Denmark. Ia juga tergabung dalam kelompok Acheh Sumatra National Liberation Front (ASNLF).

Video tersebut selanjutnya diunggah kembali oleh akun Facebook yang diduga milik TD (25), pada 17 Agustus 2022 pukul 16:25 WIB. TD merupakan warga Pidie Jaya yang juga mantan narapidana kasus narkoba.

“Kita masih terus mendalami pemilik akun Facebook yang menyebarkan video pembakaran bendera merah putih tersebut dan sejauh mana keterlibatannya dalam kasus pembakaran bendera itu.

Bagi pemilik akun, jika terbukti akan dikenakan Pasal 28 ayat (2) UU ITE, karena dianggap dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan informasi yang ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu dan/atau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan atas suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA),” sebut Winardy.

Baca Juga :  Alvin Lim Diduga Intimidasi Anak-Anak Dibawah Umur Dengan Serangan Psikis

Di samping itu, Winardy mengimbau masyarakat agar memanfaatkan media sosial secara positif dan jangan mudah termakan isu tidak benar. Karena, penyebaran informasi hoax dapat menimbulkan keresahan dan perpecahan.

“Menyebarkan berita hoaks atau konten negatif sangat bahaya baik dari sisi hukum, agama, kesusilaan, maupun kesopanan karena akan menyebabkan perpecahan. Oleh karena itu, gunakanlah medsos dengan bijak!” imbau Winardy.[]

Berita ini 62 kali dibaca

Share :

Baca Juga

Pemuda Kreatif di Aceh Timur Sulap Drum Plastik Bekas Jadi Perahu

Aceh

Pemuda Kreatif di Aceh Timur Sulap Drum Plastik Bekas Jadi Perahu
Terancam Hukuman Mati, Pelaku Perampokan dan Penembakan Anggota TNI di Pidie – Aceh

Aceh

Terancam Hukuman Mati, Pelaku Perampokan dan Penembakan Anggota TNI di Pidie – Aceh
Satreskrim Polres Muara Enim Berkolaborasi Dengan Unit Reskrim Polsek Lakid Berhasil Amankan Satu Dari Tiga Pelaku Penganiayaan

Berita Sumatera

Satreskrim Polres Muara Enim Berkolaborasi Dengan Unit Reskrim Polsek Lakid Berhasil Amankan Satu Dari Tiga Pelaku Penganiayaan
Gawat Kapolres Sibolga Dan Kasat Reskrim Polres Sibolga Diduga Terima Storan Dari Bandar Judi Warga !! Minta Kapolri Copot Kasat Reskrim dan Kapolres Sibolga

Headline

Gawat Kapolres Sibolga Dan Kasat Reskrim Polres Sibolga Diduga Terima Storan Dari Bandar Judi Warga !! Minta Kapolri Copot Kasat Reskrim dan Kapolres Sibolga
Ditembak OTK, Dantim BAIS TNI yang Bertugas di Pidie Meninggal Dunia

Aceh

Ditembak OTK, Dantim BAIS TNI yang Bertugas di Pidie Meninggal Dunia
Predator Sex di Nanggroe Syariat Semakin Berani, Pasal 73 Qanun Jinayat No.6 Tahun 2014 Harus Dicabut

Aceh

Predator Sex di Nanggroe Syariat Semakin Berani, Pasal 73 Qanun Jinayat No.6 Tahun 2014 Harus Dicabut
Puan Minta Ada Audit Sistem Pengamanan Kilang-Kilang Pertamina

Ekonomi

Puan Minta Ada Audit Sistem Pengamanan Kilang-Kilang Pertamina
Breaking News : Warga Segamit Keluhkan Kualitas Proyek Bangunan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Daerah Irigasi Endikat Bengkok

Berita Sumatera

Breaking News : Warga Segamit Keluhkan Kualitas Proyek Bangunan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Daerah Irigasi Endikat Bengkok