RajaBackLink.com

Home / Headline / Nasional / Opini / Politik

Senin, 27 Juni 2022 - 09:12 WIB

PREROGATIF KETUM

Saiful Amri - Penulis Berita

by M Rizal Fadillah, Pemerhati Politik dan Kebangsaan, Bandung, 27 Juni 2022

Sriwijayatoday.com | Masih dari Rakernas II PDIP khususnya mengenai Rekomendasi soal Penetapan Calon Presiden.

Seperti telah diduga PDIP tidak berani untuk mengajukan atau menyebut nama Capres meskipun dari kadernya sendiri. Alasannya Pemilu masih lama. “Hak prerogatif Ketua Umum” kata Ganjar Pranowo saat ditugaskan membacakan Rekomendasi tersebut. Rupanya masih disembunyikan walaupun publik menduga nama itu tentu Puan Maharani.

Narasinya adalah : “berdasarkan Keputusan Kongres V Partai, AD/ART Partai, dan tradisi demokrasi Partai adalah hak prerogatif Ketua Umum Partai Professor Doktor Honoris Causa Megawati Soekarnoputri”. Megawati pernah mengancam-ancam kader yang dinilai telah melakukan manuver dalam rangka pencapresan. Dan Ganjar Pranowo pun menjadi lunak.

Sebelumnya Partai Nasdem dalam Rakernasnya telah menetapkan tiga nama yaitu Anies Baswedan, Andika Perkasa, dan Ganjar Pranowo sebagai Capres. Untuk menentukan satu nama yang dipilih dari ketiganya diserahkan sepenuhnya kepada Surya Paloh Ketua Umum Partai. Hak prerogatif Ketua Umum.

Para Ketum PAN, PPP dan Partai Golkar bermanuver dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) menggadang-gadang salah satu Ketum untuk Capres. Begitu juga dengan Ketum Gerindra yang mulai gesit kesana-sini dan seperti mau berjodoh dengan Ketum PKB.
PKB sendiri lompat sana-sini pula hingga berkoalisi Semut Merah dengan PKS. Pada umumnya semua berujung pada posisi Ketum sebagai penentu.

Baca Juga :  Libur Lebaran Usai, Wakapolres Lhokseumawe Cek Kehadiran Personil

Sulit melihat partai-partai politik menampilkan diri sebagai institusi yang berwajah demokratis. Sosoknya otoritarian. Kekuasaan tertinggi senantiasa berada di tangan Ketum. Inilah kecelakaan politik NKRI saat ini. Partai sebagai elemen demokrasi ternyata pamer kekuasaan di depan rakyat sebagai institusi yang jauh dari demokrasi. Suara bawah hanya menjadi etalase dari kepura-puraan dalam berdemokrasi.

Fungsi partai politik di negara demokrasi adalah pendidikan politik, sosialisasi politik, penyalur aspirasi, rekrutmen, partisipasi dan agregasi politik. Partai politik tidak akan mampu mendidik warga agar berjalan di rel demokrasi jika partai itu sendiri berkarakter otoritarian. Munafik jadinya.

Sosialisasi tersendat di tengah kepercayaan rendah. Jangan harap rakyat akan menyalurkan aspirasi melalui partai jika dis-trust terjadi. Partai pun miskin akan partisipasi politik selain hanya melakukan program penggiringan atau mobilisasi. Alih-alih agregasi, partai yang tidak demokratis justru menjadi tukang pecah belah. Rekrutmen pun sarat dengan nuansa kepentingan pendek atau pragmatik.

Baca Juga :  Bagikan Takjil Dan Santunan Anak Yatim Serta Gelar Doa Bersama Untuk Korban Kapal Selam Nanggala 402 Dalam Press Conferense Markas Besar Laskar Merah Putih

Partai prerogatif Ketum mudah terkooptasi oleh kemauan pemerintah. Terutama Partai politik koalisi pendukung pemerintah. Partai politik menjadi bulan-bulanan dan tidak berwibawa. Ketum tersandera oleh jeratan atau jebakan baik hukum, politik, maupun ekonomi. Ketum yang bagai kerbau dicocok hidungnya.

Partai politik yang menjadi kepanjangan tangan pemerintah dan tidak berkhidmat pada kedaulatan rakyat, keberadaannya tidak akan dirasakan. Ia dipandang sedang bermain-main sendiri. Sekedar untuk memperbesar kekuasaannya dari Pemilu ke Pemilu.

Wajar jika dalam salah satu forum diskusi yang dihadiri oleh para mahasiswa, suara kritisnya mempertanyakan bagaimana cara mudah untuk membubarkan partai politik ? Partai politik yang keberadaannya dinilai tidak bermanfaat bahkan berkhianat.

Adanya prerogatif Ketum adalah suara yang menyakitkan. Membunuh demokrasi di lingkungan partai politik yang secara tidak langsung juga membunuh aspirasi rakyat itu sendiri.

Cerdik jika ada anak sekolah yang bertanya apakah Partai politik itu pilar atau perusak demokrasi ?

Editor: YahDien

Berita ini 42 kali dibaca

Share :

Baca Juga

Headline

*Wakapolda Sulsel Tinjau Kegiatan Vaksinasi Massal Di Jeneponto*

Headline

Personil Polsek Galsel Melalui Unit Pam Obvit Lakukan Pengamanan Objek Vital 

Headline

Kapolres Gowa Lakukan Sidak di Barak Bujang Polres Gowa

Berita Polisi

Kapolres Lahat: Tindak Tegas Semua Kendaraan ODOL Yang Melintas Di Wilayah Kabupaten Lahat!

Headline

Babinsa Jakasampurna Bersama Tiga Pilar Berikan Imbauan Prokes Dan PPKM Pada Warga Di Bulan Suci Ramadhan

Headline

Didemo di Kantornya, Lurah Tallo Berhadap-Hadapan Ratusan Warga

Headline

Divhumas Mabes Polri Melaksanakan Forum Group Discussion (FGD) di Ponpes Sultan Hasanuddin Kab. Gowa

Headline

Cegah Omicron Lewat PPLN, Kapolri Pastikan Prokes dan Karantina di PLBN Entikong