RajaBackLink.com

Home / Nasional / Opini / Politik

Senin, 28 Juni 2021 - 07:36 WIB

THE KING OF LIP SERVICE MENGGOYANG

Saiful Amri - Penulis Berita

by M Rizal Fadillah*

Sriwijayatoday.com Bandung –  Banyak yang merespons positif unggahan BEM UI yang mengkritik Presiden Jokowi dengan sebutan “The King of Lip Service” atau Raja Pembual. Sepertinya ada nafas kehidupan mahasiswa lagi setelah berlama-lama menunggu sikap, aksi dan gerakan mahasiswa. Akankah BEM UI memulai ?

Meski mendapat panggilan dari pimpinan Universitas atas kritik tersebut, namun dukungan mengalir, bahkan fenomena pemanggilan itu telah menjadi isu politik “matinya demokrasi di kampus”. Sikap berani anak-anak UI untuk menghadapi risiko internal kampusnya akan menjadi kekuatan moral bagi sikap kritis pergerakan mahasiswa lainnya ke depan.

Dosen UI Ade Armando menohok Ketua BEM Leon Alvinda Putera dengan mengaitkan sebagai kader HMI. Pernyataan Ade tendensius dan tidak relevan. Ngomel soal kritikan BEM dan menuduh mahasiswa masuk UI dengan menyogok. Lho ngawur dan panik begini cuitannya. Menyatakan dangkal pada BEM UI padahal Ade Armando sendiri yang bercuit-cuit dengan bahasa yang super dangkal.

Baca Juga :  USUT TUNTAS TRAGEDI KM 50

BEM UI mengkritik Jokowi sebagai pembual yang bikin rakyat mual. Postingannya “Jokowi kerap kali mengobral janji manisnya, tetapi realitanya sering kali juga tak selaras. Katanya begini, faktanya begitu. Mulai dari rindu didemo, revisi UU ITE, penguatan KPK dan rentetan janji lainnya”. Postingan disertai meme Jokowi mengenakan mahkota di singgasana bagai seorang raja. “Berhenti membual, rakyat sudah mual !”.

Netizen di samping banyak mengapresiasi juga mengomentari agar BEM UI segera turun ke jalan jangan hanya berani di medsos. “Jaman gw kuliah, tiap minggu ada aja demonya anak anak BEM UI ini. Entah di Bundaran UI, Stasiun UI, atau Balairung. Jaman sekarang kek nya enteng amat BEM UI ? Turun ke jalan lah, jangan cuma lip service di medsos”.

Baca Juga :  Perindah Kampung Benteng Pancasila, Babinsa Koramil 02/Pondok Gede Bersama Warganya Gelar Karya Bakti

Apapun, postingan “The King of Lip Service” telah menggoyang. Kritik yang aspiratif atas perilaku politik Presiden Jokowi yang dinilai inkonsisten. Masyarakat sangat merasakan hal tersebut. Sebelumnya pernah ada pernyataan dari Aliansi Mahasiswa UGM yang menyebut Jokowi sebagai Juara Umum lomba ketidaksesuaian omongan dengan kenyataan.

Semestinya kritik seperti ini menjadi bahan evaluasi dan introspeksi bahwa sebagai seorang Presiden itu Jokowi harus konsisten dalam bersikap dan mengambil kebijakan. Masyarakat bisa dan mudah membaca karakter yang dinilai tidak pas dalam memimpin bangsa dan negara. Plin plan dan mencla mencle jelas tak disukai. Jangan terlalu banyak wajah dalam melangkah.

William Shakespeare pernah menuliskan dalam naskah dramanya :

“Tuhan sudah memberimu satu wajah, dan kau malah membuat satu lagi untuk dirimu sendiri”

*) Pemerhati Politik dan Kebangsaan

Bandung, 28 Juni 2021

Berita ini 186 kali dibaca

Share :

Baca Juga

Opini

BARTER DESA DENGAN ISTANA 

Headline

HEADLINE NEWS : Komentar Pakar Hukum Tata Negara Mengenai Amnesti Hasto, dan Abolisi Tom Lembong

Opini

TODONGKAN PISTOL MAU KETEMU JOKOWI ? 

Nasional

Kibarkan Bendera Sang Merah Putih Peringatan HUT RI Ke 79, Ini Yang di Sampaikan Inspektur Upacara

Headline

Dampingi Kapolri Danrem 052/WKR Pantau Vaksinasi Sinovac Karyawan Pt Victory Chingluh Indonesia

Headline

Babinsa 03/Pasar Minggu Awasi Prokes Di Kebun Binatang Taman Margasatwa Ragunan

Opini

HARY TANOE JANGAN JADI MENKOMINFO

Politik

Bupati dan Kepala BPBAP Ujung Bate Cek Kesiapan Kawasan Shirmp Estate