Sriwijayatoday.com | Tanjabtim – Akibat abrasi yang melanda Desa Kuala Simbur, setiap tahun warga yang terdampak harus mengungsi ketempat keluarga terdekat, belum lagi ancaman gelombang pada bulan 11 sampai bulan 1 yang menghantam rumah warga, Rabu (12/01/2022).
Sarman, salah satu warga Desa Kuala Simbur Mengungkapkan, sudah 60 tahun tinggal di Desa ini dan sudah jadi kakek nelayan, abrasi di mulai sejak 30 tahun yang lalu sampai sekarang dan puluhan rumah sudah Jadi korban .
“Saya mewakili warga Desa Kuala Simbur berharap pemerintah Pusat maupun pemerintah Daerah serta Dinas terkait bantulah kami, ini tempat tinggal kami, kami juga tidak bisa Kemana-mana lagi dan perlu di ketahui Desa Kuala Simbur 95 persen pekerja nelayan, Saya minta cuma turap atau pemecah ombak untuk dibuatkan,” ungkap Sarman.
Sementara itu, Juhefa selaku Kades Kuala simbur membenarkan terkait abrasi yang menyerang Desa Kuala Simbur.
“Iya benar, apa yang di katakan warga saya terkait abrasi itu, saya selaku Kepala Desa tetap memperjuangkan warga saya untuk di usulkan melalui musrembangdes dari dana APBN maupun ABBD, karna dana Desa tidak bisa di alokasikan untuk pembuatan turap, hanya di peruntukan dana BLT yang terdampak covid-19 dan stanting,” tutup Juhefa. (kur)















