RajaBackLink.com

Home / Headline

Jumat, 15 September 2023 - 07:25 WIB

Zulfadli Oyong Minta BKSDA Jangan Slow Respon

Saiful Amri - Penulis Berita

Sriwijayatoday.com | Aceh Timur – Puluhan Gajah liar kembali obrak-abrik lahan warga di Gampong Seumanah Jaya, Kecamatan Ranto Peureulak, Kabupaten Aceh Timur, pada Rabu 13 September 2023 malam.

Sekitar 30 hektar kurang lebih lahan yang ditanami beragam tanaman hancur lebur akibat ulah sebutan ‘Po Meurah’ itu. Mulai dari tanaman sawit, pisang, pinang dan bermacam tanaman lain. Diperkirakan kerugian masyarakat mencapai ratusan juta rupiah.

Hal ini membuat salah seorang anggota DPRK Aceh Timur, Zulfadli Oyong Fraksi Partai NasDem angkat bicara mengenai persoalan tersebut. Ia menilai Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh lamban dalam merespon keluhan masyarakat.

Pasalnya, diketahui konflik Gajah liar dengan manusia di kawasan Aceh Timur kerap terjadi dan sudah dilaporkan kepada pihak terkait akan tetapi tidak ada solusi lebih lanjut guna mengatasi hal yang dimaksud.

Baca Juga :  SINERGITAS TNI POLRI, BHABINKAMTIBMAS DAN BABINSA GENJOT PERCEPATAN VAKSINASI DI WILAYAHNYA

” Jika terus dibiarkan begini tanpa solusi, kami mengkhawatirkan kedepan bisa membahayakan nyawa masyarakat. Maka oleh sebab itu, dalam hal ini BKSDA punya peran penting dan cukup untuk merespon secara intensif terkait kawanan Gajah liar yang kerap merusak lahan warga, ” Kata Zulfadli Oyong kepada wartawan, Kamis (14/9/2023).

Selain itu, yang menjadi PR terhadap BKSDA ialah ketika perihal Gajah memasuki kawasan Kebun warga kemudian dilaporkan kepada mereka, namun tak kunjung diturunkan tim atau ranger ke lapangan guna mengusir kawanan mamalia besar itu.

Baca Juga :  Fakta Persidangan: Mantan Sekretaris MA Nurhadi Tidak Bersalah

” BKSDA kan punya petugas di daerah yang biasa dikenal ranger, jadi tolong diturunkan ke lokasi dengan secepat mungkin. Ini dari laporan masyarakat kepada saya, sering kali petugas tidak turun saat kejadian diberitahukan, nah ini suatu problem juga bagi masyarakat, kasian mereka harus merugi, ” Terang Oyong.

Kemudian salah satu penyebab masuknya kawanan Gajah liar itu karena Global Positioning System (GPS) yang terpasang sudah tidak terdeteksi lagi alias rusak. Menurut informasi kerusakan GPS sudah lama, akan tetapi belum diganti yang baru oleh pihak terkait.

” Kita minta BKSDA ditingkatkan lagi responsif terhadap keluhan dan persoalan masyarakat,” Timpa Dewan termuda asal Buket Itam itu. ***

Berita ini 52 kali dibaca

Share :

Baca Juga

Peringatan HAN 2021, Aceh Timur Dapat Dua Penghargaan dari Pemerintah Aceh

Aceh

Peringatan HAN 2021, Aceh Timur Dapat Dua Penghargaan dari Pemerintah Aceh
KPK Kunjungi Aceh Timur, Nasehati DPRK Untuk Mengawasi Kinerja Pemkab

Aceh Timur

KPK Kunjungi Aceh Timur, Nasehati DPRK Untuk Mengawasi Kinerja Pemkab
Breaking News : Polisi Ungkap Pelaku Utama Peristiwa Pengeroyokan di Kota Metro Lampung

Berita Polisi

Breaking News : Polisi Ungkap Pelaku Utama Peristiwa Pengeroyokan di Kota Metro Lampung
Kabag Ops Polres Takalar Pantau Giat Vaksinasi di Pasar Sentral Takalar

Headline

Kabag Ops Polres Takalar Pantau Giat Vaksinasi di Pasar Sentral Takalar
Patroli Blue Light Polsek Galsel Polres Takalar Ciptakan Situasi Aman dan Kondusif 

Headline

Patroli Blue Light Polsek Galsel Polres Takalar Ciptakan Situasi Aman dan Kondusif 
Kades Kelakik Maman Rahmad,S.Ei Bersama Bhabinkamtibmas Salurkan Bantuan Untuk Korban Banjir

Headline

Kades Kelakik Maman Rahmad,S.Ei Bersama Bhabinkamtibmas Salurkan Bantuan Untuk Korban Banjir
Itdam XIV/Hsn Gelar Pembinaan Auditor Jajaran Kodam XIV/Hsn*

Headline

Itdam XIV/Hsn Gelar Pembinaan Auditor Jajaran Kodam XIV/Hsn*
Polres Takalar Gelar Apel Fungsi Rutin Setiap Hari Kamis

Headline

Polres Takalar Gelar Apel Fungsi Rutin Setiap Hari Kamis