Sriwijayatoday.com Kodam jaya -Tangerang. Brigjen TNI Purwito Hadi Wardhono S. E., M Hum Bersama Dandim 0506/TGR Kol. Inf. Bambang Tugiyono datangi Kebakaran dan mengecek kondisi di dalam Lapas kl. 1 di Tangerang Banten.
Rabu, 8/9/21.
Menurut keterangan yang di sampaikan
Kemenkumham Yasona Laily korban meninggal ada
41 orang termasuk 2 warga asing yang terjadi kebakaran diblok C 2 lapas kl 1 Tangerang.
Yasona menerangkan, masih mendalami penyebab kebakaran yang menewaskan 41 orang,adapun sebanyak 8 orang luka berat dan 72 orang lainnya luka – luka ringan.
Kondisi lapas di bangun sejak tahun 1972 sampai sekarang belum di renovasi terutama instalasi listrik belum di perbaiki.
Menurut keterangan Bapak menteri dugaan sementara arus listrik yang sudah tidak layak.
Namun demikian sampai saat ini masih di teliti sebab musababnya.
Lapas Kelas 1 ini sudah over kapasitas. Adapun penghuninya 2065 orang. Ungkapnya.
Pada pukul 1.45 wib terjadi kebakaran setelah kurang lebih
13 menit mobil pemadam datang ,13 pemadam kebakaran memadamkan api.
Namun setelah padam ada
40 meninggal di tempat 1 on the way keperjalanan ke RS.
81 orang selamat di C 122.
Evakuasi dilakukan di RS Umum dan RS Sitanala. Menurut keterangan Danramil 01/TGR Mayor Inf Didik W ,
Sekitar pukul 04.00 wib Dandim bersama Kapores sudah datang pada saat evakuasi bersama babinsa sekitar pukul
05.00 wib sempat kehabisan kantong jenazah, kemudian Danramil perintahkan Peltu Yance Paruntungan untuk mencari kantong jenazah di RS lain yang terdekat.
Sekitar pukul 06.40 wib berkat kesigapan bersama evakuasi selesai.
“Lapas ini ada 7 blok, dimana per blok itu ada 9 kamar. Nah yang terbakar ini adalah blok C2, dimana di situ ada aula dan 9 kamar,” ungkap Dirjen Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Ham RI, Reinhard Silitonga di lokasi.
Ia menerangkan, masih mendalami penyebab kebakaran yang menewaskan 41 orang. Adapun sebanyak 8 orang luka berat dan 72 orang lainnya luka – luka ringan.
Blok C2 yang terdampak dari insiden kebakaran itu. Sebab, masing -masing blok kamar yang dihuni WBP berjarak, tidak saling berdekatan.
Tidak ketinggalan di depan Media Korem 052/WKR Danrem Turut berduka cita atas peristiwa ini, semoga kejadian ini tidak terjadi lagi di kemudian hari, kita tunggu hasil penyelidikan dari rekan kita kepolisian, jangan saling menyalahkan, ungkapnya.
Penrem 052/WKR
Syarip H