Kendaraan tempur (Ranpur) Korps Marinir, satu demi satu keluar dari kapal-kapal angkut jenis LPD, LST dan AT/ATF membentuk gelombang pendaratan sesuai jenis Ranpur.
Bantuan Tembakan Kapal (BTK) dari KRI Raden Eddy Martadinata (REM)-331, KRI I Gusti Ngurah Rai (GNR)-332, KRI Fatahillah (FTH)-361 dan KRI Malahayati (MLH)-362, memberikan perlindungan bagi pasukan pendarat dan menetralisir kekuatan musuh di Daerah Serbuan Amfibi (DSA).
Perebutan sasaran Pasrat dan sasaran Kogasgabfib dimulai saat Tank Amfibi pertama menumbur pantai.
Selain melakukan penyerbuan dengan menggunakan metode Gerakan Kapal Ke pantai (GKK), juga GKK Lintas Heli.
Latihan terbesar TNI AL ini melibatkan 4.252 Personel, 33 Kapal Perang, 22 Pesawat Udara TNI AL dan 42 Material Tempur Korps Marinir.
(Dispen Koarmada I