RajaBackLink.com

Polres Aceh Timur Ungkap Pelaku dan Kronologis Terbunuhnya Perempuan di Pantee Bidari

Saiful Amri - Penulis Berita

Peudawa, Aceh Timur | Sriwijayatoday.com – Dalam Konprensi pers yang digelar di Mapolres Aceh Timur Selasa 25 Januari 2022 dinyatakan bahwa, pada hari Sabtu, 22 Januari 2022 sekira pukul 14.00 WIB telah diamankan seorang pria dengan inisial MH, (62 tahun) warga Desa Sido Muliyo, Kecamatan Kuta Makmur, Kabupaten Aceh Utara yang diduga kuat sebagai pelaku pembunuhan terhadap seorang perempuan berinisial R, (49 Tahun) warga Dusun Bahagia, Desa Putoh Dua, Kecamatan Pantee Bidari, Kabupaten Aceh Timur.

Korban (R) dinyatakan hilang oleh keluarganya sejak Kamis, (20/01/2022) pagi. Setelah diupayakan pecarian yang dilakukan oleh warga bersama Satreskrim Polres Aceh Timur, Polsek Pantee Bidari dan SAR Kabupaten Aceh Timur, jenazah korban ditemukan pada hari Jum’at, 21 Januari 2022 sekira pukul 10.15 WIB di alur (sungai) yang berada di belakang rumah korban.

Kemudian jenazah korban dibawa ke Puskesmas Matang Pudeng, Kecamatan Pantee Bidari untuk dilakukan identifikasi awal oleh Unit Identifikasi Satreskrim Polres Aceh Timur yang selanjutnya dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Langsa untuk dilakukan visum et repertum.

Hasil identifikasi oleh dokter forensik dalam rangkaian visum et repertum, diduga korban sudah terlebih dahulu meninggal sebelum tenggelam di sungai dan diperkirakan korban meninggal dunia lebih kurang 40 jam sebelum jenazah tiba di RSUD Langsa. Hal tersebut sesuai fakta-fakta hasil identifikasi forensik.

Baca Juga :  Lanal Palembang Terima Kunjungan Team Penelitian Mandiri Dari Badan Pembina Ideologi Pancasila(BPIP)

Dari hasil keterangan forensik tersebut, Kasat Reskrim Polres Aceh Timur AKP Miftahuda Dizha Fezuono, S.I.K. membentuk dua tim, satu tim di lapangan (lokasi kejadian) dan satu tim pulbaket di polres.

Sementara itu pelaku yang merupakan suami korban, saat jenazah korban ditemukan ia tidak mengetahuinya, karena pelaku sedang membuat laporan hilangnya korban di SPKT Polres Aceh Timur yang selanjutnya diambil keterangan awal oleh anggota piket SPKT dan piket Satreskrim terkait penyebab atau kronologi istrinya menghilang dari rumah.

Pada saat dimintai keterangannya oleh anggota piket, pelaku memberi penjelasan berbelit-belit dan berubah-ubah.

Melihat adanya kejanggalan dari keterangan pelaku, tim pulbaket yang berada di polres kemudian melakukan interogasi secara intens. Hal ini disebabkan keterangan pelaku berbanding terbalik dengan keterangan saksi-saksi yang ada di lapangan.

Selanjutnya pada hari Sabtu, (22/01/ 2022) sekira pukul 15.00 WIB, dari hasil penyelidikan di lapangan yang dipimpin langsung oleh Kasat Reskrim, Unit Resmob dan Penyidik Satreskrim Polres Aceh Timur melakukan interogasi lebih dalam terhadap pelaku yang sedang diperiksa oleh anggota piket Reskrim dan SPKT, sehingga pelaku tidak dapat menghindar dan mengakui semua perbuatan tindak pidana pembunuhan terhadap korban yang selanjutnya pelaku langsung diamankan.

Baca Juga :  BNNK PIDIE JAYA TERIMA KUNJUNGAN SILAHTURAHMI PC PMII 

Dari pengakuan pelaku, pada hari Rabu, tanggal 19 Januari 2022 sekira pukul 23.30 WIB pelaku tidak melihat korban di dalam kamar. Selanjutnya pelaku bangun dan melihat korban berada di luar rumah sedang bermain handphone, hal ini membuat pelaku merasa curiga dan menghampiri korban.

Pelaku bertanya kepada korban “kenapa belum tidur dan gelisah kali” akan tetapi korban tidak menghiraukan pertanyaan pelaku yang membuat pelaku tersinggung dan marah, kemudian pelaku merampas handphone dari tangan korban sambil memukul pada bagian wajah korban yang mengakibatkan korban terjatuh.

Melihat korban terjatuh dan memeriksa keadaanya yang diduga telah tidak bernyawa, pelaku panik, kemudian korban digendong dan membawanya ke pinggir sungai seolah-olah korban hilang dari rumah.

Beberapa barang bukti yang berhasil diamankan di TKP terdiri dari, satu set pakaian milik korban, satu unit handphone milik korban, satu lembar baju milik pelaku, satu lembar kain sarung milik pelaku dan dua buah cincin besi milik pelaku.

Atas perbuatannya, pelaku dipersangkakan melanggar Pasal 338 atau pasal 351 ayat 3 KUHPidana dan atau pasal 44 ayat 3 Undang-undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga dengan ancaman hukuman 15 tahun. [Yahdien]

Berita ini 182 kali dibaca

Share :

Baca Juga

Jika Terpilih Sebagai Bupati Aceh Timur, DR Firman Dandy Akan Bangun Beberapa GOR Mini Untuk Majukan Olahraga

Aceh

Jika Terpilih Sebagai Bupati Aceh Timur, DR Firman Dandy Akan Bangun Beberapa GOR Mini Untuk Majukan Olahraga
OKI Kirim 114 Kontingen pada FORNAS VI Sumsel

Berita Sumatera

OKI Kirim 114 Kontingen pada FORNAS VI Sumsel
Lantamal I Gelar Upacara Peringatan Hari Armada RI Tahun 2021

Daerah

Lantamal I Gelar Upacara Peringatan Hari Armada RI Tahun 2021
Ditlantas Polda Aceh Launching Electronik Traffic Law Enforcement

Aceh

Ditlantas Polda Aceh Launching Electronik Traffic Law Enforcement
Pantau Harga Minyak Goreng Babinsa Koramil 06/KG Bersama Bhabinkamtibmas Turun Ke Pasar Inpres

Nusantara

Pantau Harga Minyak Goreng Babinsa Koramil 06/KG Bersama Bhabinkamtibmas Turun Ke Pasar Inpres
Dandim 0507/Bekasi Hadiri Acara Bakti Sosial DPK IARMI Kota Bekasi Di Yayasan Galuh

Nusantara

Dandim 0507/Bekasi Hadiri Acara Bakti Sosial DPK IARMI Kota Bekasi Di Yayasan Galuh
Yonif Raider 303 Kostrad Bakti Sosial Donor Darah

Nusantara

Yonif Raider 303 Kostrad Bakti Sosial Donor Darah
H. Sulaiman Tole Mendaftar sebagai Bacalon Bupati Aceh Timur ke DPP Partai Aceh Didampingi Ratusan Pengurus PA/KPA dan Alumni Dayah Abu Paya Pasi

Aceh

H. Sulaiman Tole Mendaftar sebagai Bacalon Bupati Aceh Timur ke DPP Partai Aceh Didampingi Ratusan Pengurus PA/KPA dan Alumni Dayah Abu Paya Pasi