Sriwijayatoday.Com.-
RANGKASBITUNG, –Rakyat Kabupaten Lebak, Banten, membutuhkan Rumah Sakit yang representatif dan lengkap. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Adji Darmo, di Kota Rangkasbitung, yang ada sekarang belum mampu menjawab harapan warga. Lokasinya sempit, lahan untuk parkir juga susah. Ketika masyarakat menderita penyakit tertentu, belum bisa terlayani dan harus dirujuk ke RS di Kota Tangerang atau Jakarta.
Bupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya, dalam diskusi di acara Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Dewan Pimpinan Daerah Komite Wartawan Reformasi Indonesia (DPD-KWRI) Provinsi Banten, di Karisma Jujuluk Rangasbitung, Sabtu (19/11/2022), mengatakan, Pemerintah Kabupaten Lebak siap untuk membangun rumah sakit yang representatif, dengan faslitas lengkap, sesuai kebutuhan warga.
Namun, untuk merelokasi RSUD Adji Darmo, yang sekarang terletak di Jalan Alun-Alun Utara Kota Rangkasbitung, Pemda terkendala persoalan pengadaan lahan. Pemkab. Lebak, berencana akan merelokasi RSUD ke daerah Cileuwung, sekitar 5 Km dari lokasi rumah sakit yang sekarang. Lahan itu milik PTPN VIII yang udah habis HGU nya sekira tahun 2004 lalu.
“Pemkab. Lebak sudah mengajukan permohonan lahan untuk rumah sakit namun hingga kini belum ada jawaban. Sesuai dengan tata ruang (RUTR/RTW) Kabupaten Lebak Tahun 2022-2032, daerah Ciliweung, Pasir Ona, Cisalak, sudah bukan lagi untuk pertanian dan perkebunan. Jadi sekalipun mereka mengajukan peprpanjangan HGU, sulit untuk dikabukan, karena sudah tidak sesuai dengan tata ruang wilayah,”kata Iti Octavia.
Ketua Komisi I DPRD Lebak, Enden Mahyudin, menjawab pertanyaan Wartawan BantenGate, Sudrajat Maslahat, Kamis (25/11/2022), bahwa dibutuhkan political will yang lebih kuat dari Pemda Lebak untuk mewujudkan rencana tersebut.
“Pemda Lebak disarankan untuk duduk bersama dengan pengambil kebijakan di perusahaan plat merah (PTPN VIII), bahwa lahan yang diperlukan tersebut untuk rakyat Lebak, rakyat Banten. Apalagi HGU PTPN VIII sudah habis. Artinya, status tersebut harus kembali dan dikuasai kembali oleh negara. Secara prinsip Komisi I DPRD Lebak, mendukung rencana untuk membangun rumah sakit di Cileueung,” tegas politikus Enden Mahyudin, dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Sementara, Anggota Komisi III DPRD Lebak, Bambang, menyampaikan dukungan yang sama. Rumah Sakit Adji Darmo, yang ada sekarang, sudah kurang memadai. Harus di relokasi ke tempat lain dan dibangun di atas lahan yang memadari serta representatif. Warga yang berobat ke RSUD Adji Darmo, sepengetahuan kami, tidak hanya warga Lebak semata. Namun juga berdatangan dari Pandeglang, sekitaran serang yang berbatasan dan Jasinga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
“Kami mendukung rencana relokasi RSUD Adji Darmo, ke Cilwueung, Pasir Ona Rangkasbitung. Persoalan lahan dengan PTPN VIII, saya kira bisa dibahas dengan cara duduk bersama. Apalagi ini utuk kepentingan rakyat Lebak. PTPN VIII sebagai perusahaan plat merah, juga memiliki kewajiban dan harus berpihak kepada masyarakat”, tegas Bambang.
Asisten Pemerintahan dan Kesara Setda Lebak, Drs. Alkadri, Jumat (25/11/2022), menegaskan, Pemkab. Lebak sudah lama berencana membangun rumah sakit yag represtatif. Sebab rumah sakit sekarang sebagai sudah kurang memadai. Namun terkendala lahan
“Kami sudah berulangkali menyampaikan surat untuk audience dengan pemangku kebijakan di PTPV VIII. Namun yang dikirim, untuk hadir staf biasa, sehingga tidak menghasilkan keputusan yang menjawab persoalan. Lua lahan yang diperukan 7 hetar,”kata Akadri.
Kebun PTPN VIII yang dimohon untuk pembangunan rumah sakit, berada dalam Site Kebun Cisalak Baru. Luas lahan kebun PTPN VIII (kebun inti) sekitar 4.840 hektar dan habis HGU nya sejak tahun 2004 lalu. Komoditi yang dikembangkan semula kelapa hybrida, namun diganti dengan sawit dengan kondisi sudah kurag produktif.
Direktur RSUD Adi Darmo, dr. Anik Sakinah, yang ditemui BantenGate,Jumat (25/11/2022) tidak berhasil. Menurut salah seorang Kabid, “Ibu sedang sibuk mempersiapkan akreditasi status RSUD bersama team yang lain”, jelasnya melalui sambungan celullar.
Data yang terpampang di webiste RSUD Adji Darmo, Jumat (25/11/2022), bahwa RSUD ini termasuk kedalam type B dengan jumlah tempat tidur; VVIV 2 tempat tidur (TT), VIV 26 TT, Kelas I 56 TT, Kelas II sebanyak 52 TT, Kelas III sebanyak 182 TT,Non Keasl 52 TT, TransitII GD 13 TT, Transit VK 8 TT, Non Kelas ICU 5 TT, Isolasi 4 TT. Sementara jumlah pasien sebanyak 52.145 orang dan jumlah kunungan pasien 110.238 orang.–(OD/RED)