Kota Serang,”Sriwijayatoday.Com.-
Warga Lingkungan masjid Jami Baitussholihiin, RT 04/09 komplek Pemda kelurahan Cipocok Jaya, Kecamatan Cipocok jaya, Kota serang. Peringati 1 Muharram 14445 H/2023 M, Dengan bejalan kaki sambil membawa obor serta melantunkan sholawat Nabi Muhammad SAW, Dengan Rute jalan Lingkungan kelurahan Cipocok Jaya kota serang, Selasa (18/07/2023).
Acara di ikuti oleh pengurus DKM masjid Jami Baitussholihiin dan ibu ibu majlis ta’lim serta warga lingkungan sekitar dengan masing masing membawa rebana dan mamainkan nya sehingga suasana menjadi meriah di sepanjang jalan yang dilalui.
Sejarah 1 Muharram tahun baru Islam, awalnya ditandai dengan peristiwa besar berupa peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW dari kota Mekkah ke Madinah pada tahun 622 masehi. Hal tersebut menjadikan sebuah penamaan kalender Islam.
Hijrah sendiri diartikan sebagai perjuangan meninggalkan hal-hal buruk ke arah yang lebih baik. Dan, kini peristiwa hijrah diartikan sebagai pembelajaran nilai kebaikan untuk diri sendiri, seperti berani meninggalkan sesuatu yang buruk yang merugikan diri sendiri dan beralih pada sesuatu yang baik.
Kaum yang berhijrah (Muhajirin) sungguh-sungguh telah melakukan suatu perjuangan besar. Mereka rela meninggalkan tanah kelahiran, keluarga, harta benda, dan segala kepentingan duniawi lainnya. Perjuangannya adalah membangun ekosistem baru yang lebih kondusif bagi perkembangan Islam. Allah menjanjikan kebaikan yang besar kepada mereka.
Dalam pengertian yang lebih luas, hijrah tidak hanya berkaitan dengan peristiwa historis tertentu, tetapi juga semangat memperbaiki diri. Rasulullah SAW bersabda, se- bagaimana diriwayatkan Bukhari dan Muslim, Tidak ada lagi hijrah sesudah pembukaan Kota Makkah, tetapi yang ada jihad dan niat tulus.
Hairul iman saat di wawancarai oleh awak media menjelaskan peringatan 1 Muharram tahun baru Hijriyah seyogianya menjadi momentum perubahan agar diri dan masyarakat Muslim menjadi lebih baik.
Bentuk perayaan 1 Muharram bisa macam-macam, Dengan melaksanakan Sholat sunah, tausiah agama Islam dan ada juga yang melakukan pawai obor seperti yang di lakukan warga lingkungan masjid Jami Baitussholihiin, RT 04 /09 komplek pemdan kelurahan Cipock Jaya ini, sesuai dengan rona budaya setempat. Hanya titik tolaknya tidak boleh bertentangan dengan ajaran Islam. Jangan sampai momentum tahun baru Hijriyah diwarnai perbuatan-perbuatan yang condong pada kemusyrikan atau takhayul, tutup nya.
(OD/RED)