Sriwijayatoday.com | Aceh Timur –– Bakal Calon Bupati Aceh Timur Haji Sulaiman (Tole) menanggapi soal baliho yang rusak di beberapa titik Kabupaten Aceh Timur.
Haji Tole yang akrab disapa mengatakan perusakan Baliho tersebut tanda krisis etika dalam berdemokrasi, dan tidak siap untuk bertarung dalam kontestasi pilkada 2024.
“Justru yang merobek itu tidak siap mengikuti kontestasi politik secara berdemokrasi dengan baik,” ujarnya saat di wawancara media ini disalah satu warung kopi di Idi Rayeuk.Selasa (8/10/2024).
Untuk diketahui, dalam pilkada mendatang,Haji Sulaiman (Tole) berpasangan dengan Abdul Hamid (Apung) dengan nomor 1 dan Balihonya di rusak oleh OTK.
Ia menambahkan, dengan kejadian tersebut mau tidak mau pihaknya harus berjiwa besar, yang seharusnya kejadian perusakan baliho ini tidak boleh terjadi di negara berdemokrasi tercinta.
“Kalau di robek kita harus siap, kita buat lagi dan yang penting kepada Tim pemenangan Sulaiman dan Abdul Hamid (SAH) jangan terpancing emosi, jika pun kedapatan oknum yang merusakkan baliho diingatkan saja agar tidak mengulangi perbuatannya tersebut.” Katanya.
Masih lanjutnya Tole, dirinya tidak merasa terancam semuanya baik-baik saja. Dan untuk Baliho yang dirusak dipastikan kita pasang lagi.
“Saya tidak pernah merasa diri diancam,” ujarnya.
“Kita menanggapi dengan bijaksana terhadap baliho tersebut. Ia bahkan memilih untuk tidak melaporkan perobekan baliho miliknya ke pihak berwajib.” Sebut Haji Tole.
“Jika ada masyarakat yang kurang berkenan dengan kami, kami hargai sebagai bentuk perbedaan dalam pesta demokrasi,” ujar tole lagi.
Tole menjelaskan bahwa pemasangan baliho tersebut bertujuan untuk memperkenalkan diri sebagai bakal calon Bupati dan wakil Bupati Aceh Timur Baliho-baliho tersebut dipasang di seluruh desa se-Kabupaten Aceh Timur.
Karena itu pihaknya berpesan agar aksi saling merusak tidak terulang kembali.
“Jika ada yang tidak berkenan, kalau boleh jangan saling merusak apalagi memprovokasi. Tidak baik, kita mencari Pemimpin Aceh Timur, masyarakat harus tahu yang terbaik untuk memimpin Aceh Timur ke depan,” ucapnya
Saya berharap agar oknum yang melakukan perusakan tidak mengulangi perbuatannya. Ia juga berharap perusakan tidak dilakukan kepada bakal calon lainnya, karena pada akhirnya masyarakat yang akan menentukan siapa pemimpin Baru Aceh Timur ke depannya.
Beri kesempatan semua figur yang ingin maju sebagai calon bupati dan wakil bupati Aceh Timur memperkenalkan dirinya, agar masyarakat dapat menentukan pilihannya sesuai hati nurani didasari atas visi dan misi serta figur yang layak di Aceh Timur.
Untuk diketahui, berikut adalah lokasi baliho yang dirusak oleh OTK diantaranya di kecamatan madat, Pante Bidari,Julok dan Peureulak kota.(*)
Editor: Ayahdidien