Sriwijayatoday.com | Aceh Timur – Nasib Mariani Hasbalah (41) dan Suaminya Mustafa Ismail (41) warga Desa Arul Pinang, Kecamatan Peunaron Aceh Timur memang kurang beruntung dari segi ekonomi, maklum dengan kondisi yang dijalaninya sebagai buruh tani di pedalaman Aceh Timur membuat kehidupan mereka jauh dari kecukupan.
Pasangan suami istri yang telah dikaruniai delapan orang anak ini tinggal dikawasan terpencil, dan berdekatan dengan hutan belantara di pedalaman Kecamatan Peunaron.
Dari hasil penelusuran yang dilakukan oleh Dinas Sosial Aceh Timur, dinyatakan keenam anak pasangan suami istri ini berasal dari keluarga miskin. Bahkan yang lebih ironis lagi, keenam anak mereka yang semestinya berada di bangku sekolah justeru tak dapat pendidikan apapun akibat faktor keterbatasan ekonomi yang dialami oleh keluarga ini.
Dari keterangan Mariani, pada Jumat 13 Agustus 2021 menyebutkan, keenam anaknya itu terpaksa berhenti sekolah akibat keterbatasan ekonomi. Bahkan, semua anaknya itu juga tidak mendapatkan pendidikan agama seperti mengaji.
“Mereka terpaksa berhenti sekolah akibat tidak adanya biaya,” terang Mariani saat berada di Pesantren/Dayah Al-Huda di Desa Seuneubok Teungoh, Kecaman Darul Ihsan, Aceh Timur pada Jumat (13/8/2021).
Adapun ke-enam putra putri warga miskin asal Peunaron ini yang putus sekolah diantaranya; Rouzatul Jannah (18), Fida Maulida (16), Hidayatullah (14), Hidayatul Jannah (12), serta Ramatullah (10) dan Alif Al Akbar (8).
Usai menerima laporan dan hasil penelusuran dari Dinas Sosial, Bupati Aceh Timur H Hasballah Bin HM Thaib SH langsung memerintahkan agar keenam anak dari keluarga kurang mampu itu dapat diantarkan ke Pesantren Al-Huda yang ada di Kecamatan Darul Ihsan.
Tepatnya usai Shalat Jumat, 13 Agustus 2021, sekitar pukul 14.30 WIB Bupati Aceh Timur yang akrab disapa Rocky ini menobatkan keenam mereka sebagai anak asuh. Selain akan menanggung kebutuhan sekolah, Rocky juga mengaku akan menjadi orang tua asuh dibidang pendidikan agama, dan mereka semua kan ditempatkan di Pesantren Al-Huda.
Di pesantren Boarding School ini sebut Rocky, selain belajar pendidikan agama, mereka juga bersekolah pada pagi hari. “Disekitar pesantren ini semua fasilitas sekolah ada, di luar Pesantren Al-Huda ada sekolah TK, SD, SMP bahkan sampai SMK,” tambah Bupati Aceh Timur H Hasballah SH usai berlangsungnya acara serah terima ke enam anak putus sekolah itu di Pesantren Al-Huda.
Usai dilakukan tes Swab Antigen oleh pihak Dinas Kesehatan, ke enam putra putri yang bersaudara kandung ini langsung diantar oleh guru pengajian di pesantren Al-Huda. Sebelumnya Rocky juga turut menyerahkan sejumlah paket bantuan kepada mereka sebagai bekal untuk keperluan di Asrama Al-Huda.
Sementara itu, Mariani yang ikut mendampingi keenam buah hatinya itu, turut menyampaikan rasa terimakasih yang mendalam kepada Pemerintah Aceh Timur atas perhatiannya yang telah membantu dan meringankan beban keluarganya.
Melalui Bupati Rocky, Mariani tak henti-hentinya mengucapkan terimakasih yang telah menempatkan anak mereka di Dayah Al-Huda dengan segala fasilitas tempat tinggal, makan, dan pendidikan ditanggung oleh Bupati Rocky.
“Saya sangat bersyukur sekali, dan mengucapkan terimakasih banyak kepada Bapak Bupati, sehingga anak-anak saya telah dapat bersekolah kembali,” ucap Mariani warga Peunaron, yang turut mendampingi putra putrinya di Pesantren Al- Huda pada Jumat sore.
Dalam penyerahan ini, turut dihadiri oleh Kepala Dinas Sosial Aceh Timur Ir Elfiandi dan timnya, Kadis Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak am KB Muslidar SH, serta sejumlah unsur Forkopimcam yang turut hadir pada kegiatan.
Publies: Saiful amr
Sumber: Dokumentasi dan Komunikasi Publik Diskominfo Aceh Timur