RajaBackLink.com

Home / Headline

Kamis, 31 Maret 2022 - 09:02 WIB

DESA MELAWAN MANIPOL USDEK

Saiful Amri - Penulis Berita

by M Rizal Fadillah*

Sriwijayatoday.com | Bandung Assosiasi Pemerintahan Desa Seluruh Indonesia (APDESI) yang legal dan tedaftar di Kemenkumham melakukan protes atas pencatutan nama APDESI dan penyesatan opini pada Silatnas Kepala Desa di Istora Senayan 29 Maret 2022. Protes melalui pernyataan resmi APDESI yang ditandatangani Ketua Umum Arifin Abdul Majid dan Sekjen Muksalmina itu cukup menyentak.

Sekurangnya ada tiga butir penting dari “protes” nya itu pertama, mengutuk keras penggiringan opini seolah-olah organisasi meminta perpanjangan jabatan Presiden. Kedua, mempertanyakan rekayasa penggunaan nama APDESI untuk kegiatan politik praktis. Ketiga mengusut aktor intelektual manipulasi dukungan perpanjangan masa jabatan Presiden 3 periode.

Silatnas Istora Senayan yang dihadiri Presiden Jokowi dan Luhut Panjaitan itu terasa nuansa politiknya. Arahnya menuju deklarasi dukungan Jokowi tiga periode. Tentu dengan bahasa politik basa-basi. Dua hal menonjol dari acara berbiaya besar ini. Pertama, penggiringan berupa penggeseran budaya partisipasi politik kepada mobilisasi politik. Kedua, manipulasi politik (Manipol) dengan membohongi publik seolah-olah Presiden mendapat dukungan besar dari para Kepala Desa seluruh Indonesia.

Baca Juga :  MASJID DIHANCURKAN UNTUK INDOMARET

Ungkapan peserta mengarah pada agenda deklarasi dukungan perpanjangan tiga periode setelah lebaran. Ada skenario membangun gerakan manipulasi politik untuk usungan dan deklarasi (Manipol Usdek). Gaya Orde Lama yang dicoba untuk dipraktekkan kembali. Demokrasi bukan diarahkan pada pengembangan budaya partisipasi tetapi mobilisasi. Dulu usungan untuk Presiden seumur hidup.

Protes APDESI legal adalah perlawanan desa sejatinya. Murni berbasis idealisme yang didasari semangat untuk membersihkan desa dari obyek manipulasi politik. Presiden jangan tertipu oleh aktor intelektual yang gencar membisikan bahwa dukungan rakyat masih benar-benar kuat. Bisikan busuk yang membahayakan. Soekarno dan Soeharto jatuh disebabkan bisikan palsu tentang dukungan seperti itu.

Baca Juga :  PANTI MUHAMMADIYAH ITU BANGUNAN CAGAR BUDAYA

Jokowi bersiap masuk dalam kubangan busuk dari berjuta kebohongan. Big dusta.
Pemerintahan Jokowi semakin goyah dan kehilangan kepercayaan diri. Ketika dukungan melemah maka terpaksa harus berpura-pura kuat. Itulah mobilisasi, itulah manipulasi, dan itulah perlunya mencatut nama APDESI.

Selamat berkhayal bahwa posisi masih kuat dan dicintai rakyat. Preet…!

*) Pemerhati Politik dan Kebangsaan

Bandung, 31 Maret 2022

Pewarta: yahdien

Berita ini 125 kali dibaca

Share :

Baca Juga

Jadi Inspektur Upacara, Kapolsek Barombong Sampaikan Ini Dihadapan Siswa/Siswi SMPN 1 

Headline

Jadi Inspektur Upacara, Kapolsek Barombong Sampaikan Ini Dihadapan Siswa/Siswi SMPN 1 
HRD Jubir F-PKB : RUU Jalan Harus Mampu Mendorong Percepatan Pembangunan Jalan

Ekonomi

HRD Jubir F-PKB : RUU Jalan Harus Mampu Mendorong Percepatan Pembangunan Jalan
Polri: Interpol Telah Terbitkan Yellow Notice Pencarian Anak Ridwan Kamil 

Headline

Polri: Interpol Telah Terbitkan Yellow Notice Pencarian Anak Ridwan Kamil 
Camat Peudawa Adnan Sag Resmi Melantik Keuchik, Asan Ranphak

Aceh

Camat Peudawa Adnan Sag Resmi Melantik Keuchik, Asan Ranphak
Polsek Belimbing Bekerja Sama Dengan Puskesmas Gelar Vaksinasi Tahap 1

Daerah

Polsek Belimbing Bekerja Sama Dengan Puskesmas Gelar Vaksinasi Tahap 1
HRD Minta Tol Aceh Tuntas Tahun 2024

Ekonomi

HRD Minta Tol Aceh Tuntas Tahun 2024
BNNK PIDIE JAYA TERIMA KUNJUNGAN SILAHTURAHMI PC PMII 

Aceh

BNNK PIDIE JAYA TERIMA KUNJUNGAN SILAHTURAHMI PC PMII 
Petugas Gabungan di Takalar Gelar Operasi Skala Besar, Apa Sasarannya?

Headline

Petugas Gabungan di Takalar Gelar Operasi Skala Besar, Apa Sasarannya?