Sergai / sriwijayatoday.com – Sudah tidak menjadi rahasia umum lagi kegiatan jahit menjahit yang dilaksanakan di beberapa desa yang berada hampir di seluruh kecamatan menjadi perbincangan.
Pasalnya ada satu kecamatan seperti dikecamatan silindak menurut oknum kepala desa meski sudah di setorkan uangnya namun pelaksanaannya tidak terlaksana, sabtu (28/1).
Hal ini membuat penasaran kemana uang tersebut sehinga pelaksanaan tidak terlaksana.
Menurut salah seorang kades sebut saja AD yang namanya tidak mau di sebutkan mengatakan kalau uang tersebuat biasanya ada juru kutipnya bernama Tono seorang tenaga honor di Dinas PMD.
Namun ketika tono di konfirmasi melalui whatsaap meski di baca tapi tidak membalas.
Info yang kita dapat bahwa tenaga honor ini kalau mengutip selalu arogan seakan akan dialah yang paling hebat.
Lebih lanjut media sriwijayatoday.com saat mengkonfirmasi kepala dinas PMD Bu Sri tidak dapat di hubungi karena awak media saat mengkonfirmasi kepala dinas di blokir.
Di tempat terpisah salah satu kepala desa yang bertugas di kecamatan silindak Bapak Hadi beliau juga memasang aksi bungkam meski saat di konfirmaai beliau baca namun tidak membalasnya, sampai berita ini diterbitkan belum ada jawaban.
Aksi bungkam ini seolah menjadi sebuah kesepakatan seakan sejumlah yang terkait dalam gurita kegiatan jahit menjahit jauh dari Undang Undang Keterbukan Informasi Publik (UU KIP nomor 14 tahun 2008 ). Dan seharusnya Bupati Sergai Bapak Darma Wijaya memberi sanksi tegas kepada mereka yang dengan sengaja menutupi segala informasi.