Sriwijayatoday.com – Merah katanya berani dan bersemangat.
Tersenyum memandang ke depan mendongak langit, katanya berbahagia.
Tanya pada yang punya tubuh berbalut kain merah berjait itu.
Adakah berani, bersemangat, dan berbahagia?
Semua boleh menduga dengan masing-masing cipta lisan dan fikir.
Semua boleh lugas lantang menyuarakan kalimat berjejer di benak.
Namun tak ada yang fakta, kecuali kalimat lisan yang berkostum merah itu.
Juga tak ada yang hakiki betul benar selain yang berjiwa raga merah itu.
Manusia berkolaborasi dengan dugaan, opini, fakta, semua bercampur satu.
Semaunya sendiri katanya, tak lagi mengindahkan benar hakiki yang bersumber.
Salah menduga, celaka di kandung badan.
Tidak seketika, bisa saja nanti menunggu.
Giliran katanya.., iya Kata Tuhan
Menyakiti, pasti kusakiti.
Menyenangkan, pasti kusenangkan.
Hanya waktu, kata Tuhan.
Indah belum tentu indah.
Buruk belum tentu buruk.
Indah nampak, buruk dalam
Buruk luar, indah dalam.
Karya Satra By; Desi Pebriani, M.P.d