RajaBackLink.com

Home / Nasional / Opini / Politik

Rabu, 22 September 2021 - 10:20 WIB

KOMUNIS ITU RADIKAL DAN INTOLERAN

Saiful Amri - Penulis Berita

by M Rizal Fadillah

(Pemerhati Politik dan Kebangsaan)

Sriwijayatoday.com | Bandung Tuduhan pada umat Islam sebagai radikal dan intoleran jelas salah alamat. Di samping faktanya umat Islam itu ramah dan menjaga akhlaqul karimah juga memiliki tenggang rasa tinggi pada perbedaan. Keberagaman adalah sunnatullah. Agama tidak mengajarkan radikalisme, intoleransi, kekerasan, ataupun perbuatan destruktif.

Kelompok radikal dan intoleran itu adalah komunis. Sejarah bangsa telah membuktikan bahwa intoleransi dan radikalisme itu menjadi monopoli aktivis komunis. Bahkan lebih dari itu, ada teror dan pemberontakan. Pembunuhan dan pembantaian.

Kasus Muncar Banyuwangi menunjukkan betapa sadisnya PKI dengan Gerwaninya. Menjebak melalui acara pengajian. Banser dan aktivis NU diracun oleh para Gerwani yang menyamar sebagai Fatayat lalu dibantai sadis. Mengubah salawatan menjadi nyanyian genjer-genjer dan membunuh 93 Pemuda Anshor.
Berlanjut dengan pembantaian 62 Pemuda Ansor di Cemetuk yang mayatnya dimasukan ke dalam tiga “Lubang Buaya”.

Baca Juga :  Beranikah Gubernur DKI Jakarta Copot Dirut RSUD Duren Sawit.

Peristiwa di atas didahului oleh penculikan, penyiksaan, dan pembunuhan Tujuh Pahlawan Revolusi pada 30 September 1965 di Jakarta. Peristiwa Lubang Buaya ini menggambarkan karakter fitnah, radikal, dan biadabnya para aktivis komunis di Indonesia. Perwira tinggi TNI menjadi target.

Ditarik mundur ke belakang maka Madiun menjadi saksi sejarah kebrutalan komunis di bawah pimpinan Musso. Kejadian tahun 1948 itu membuat miris karena dengan hanya menguasai 13 hari Madiun, PKI/FDR telah membantai 1900 an santri dan ulama. Relief Monumen Kresek diantaranya menggambarkan kejahatan kemanusiaan komunis tersebut.

TNI dan umat Islam adalah musuh abadi komunis. Berbasis slogan kerakyatan dan anti agama komunis bergerak secara terang terangan maupun melalui penyusupan. Berbasis pada doktrin Revolusi Kebudayaan Mao Ze Dong, komunis di negeri ini berperilaku radikal, intoleran dan sadis.

Baca Juga :  NATAL, TAHUN BARU, DAN IMLEK TEPAT WAKTU

Kini stop menembak umat Islam dengan isu radikal dan intoleran. Penyusup komunis berada di berbagai institusi sedang bersembunyi dan melakukan konsolidasi. Merekalah para penembak gelap yang sedang membunuhi umat Islam dengan menembakan peluru radikal dan intoleran. Memperalat pejabat, aparat, bahkan ulama.

Ayo TNI dan umat Islam bersatulah untuk melawan kelompok radikal dan intoleran komunis. Mereka itu ada dan bersembunyi di balik ketiadaan. Membual dan menyebarkan fitnah, kegaduhan serta adu domba.
Bahaya negara ada di belakang mata. Di balik pintu Istana.

Bandung, 22 September 2021

Editor/Publies: Ayahdidien

Berita ini 26 kali dibaca

Share :

Baca Juga

Opini

KORUPTOR, PENCUCI UANG DAN PENGKHIANAT NEGARA : HUKUM GANTUNG !

Headline

Kasdivif 2 Kostrad Berikan Pengarahan Kepada Prajurit Tamtama Remaja di Madivif 2 Kostrad

Opini

Mungkinkah Kita, Sebagai Pemilik “PIALA JANNATUR RAYYAN?”

Ekonomi

Jaga Ruang Digital Indonesia, Menteri Johnny : Tingkatkan Koordinasi dan Kolaborasi

Aceh

Balihonya Dirusak, Dengan Jiwa Besar Haji Sulaiman Tole Takkan Melapor Pelaku Ke Polisi

Berita Sumatera

BREAKING NEWS : Telan Biaya Miliaran Kualitas Proyek Bangunan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Daerah Endikat Bengkok Kecewakan Masyarakat

Berita Sumatera

BREAKING NEWS : Penyelidikan Perkara Korupsi KONI. Kejari Pangkalpinang Tingkatan Status ke Tahap Penyidikan

Hukum & Kriminal

MENELANJANGI ADE ARMANDO