Sriwijayatoday.com | Aceh Timur — Adalah suatu tradisi bagi masyarakat Aceh Setiap jelang bulan suci ramadhan dan menjelang lebaran idul fitri serta lebaran idul adha, hari meugang adalah sesuatu yang spesial, sudah menjadi tradisi masyarakat Aceh setiap tahun, hari meugang semua masyarakat Aceh memasak daging sapi untuk menu makan bersama keluarga.
Sebagaimana biasa setiap hari meugang para pedagang musiman penjual daging sapi nyaris merata disetiap pasar bahkan menyebar kedesa-desa ada pedagang menjual daging sapi.
Pantauan media ini senin (12/04) harga daging sapi di Kota Idi Rayeuk berkisar antara Rp 170.000 – 180.000 / Kg. Tak jauh beda dengan harga daging tahun lalu baik meugang jelang puasa maupun meugang sambut hari raya.
Hanapiah seorang pedagang daging sapi dipasar Idi Rayeuk menuturkan kepada media ini. benar harga daging yang dijual oleh para pedagang berkisar Rp 170 – 180 Ribu/kg, harga tersebut disesuaikan dengan harga sapi yang mereka beli dari peternak atau pedagang.
Sementara itu Tgk Abubakar salah seorang warga Desa Teupin Panah Idi Tunong, mengeluhkan harga daging setiap tahun terus meningkat, namun karena meugang sudah menjadi tradisi dan sakral bagi masyarakat Aceh walaupun harga mahal masyarakat tetap membelinya meskipun ada warga yang tidak punya uang terpaksa ngutang sana sini itupun kalau ada kepercayaan, bayangkan kalau tak dapat pinjaman untuk kebutuhan beli daging.
“Saat kondisi ekonomi kita sebagai masyarakat sedang merosot akibat dampak pandemi covid-19 memperparah keadaan.” ujarnya sedih.
Tidak ada kemampuan pemerintah Aceh untuk menekan harga daging lebih murah lagi, padahal hari meugang cuma musiman, Katanya sedih. (Saiful amr)