RajaBackLink.com

Home / Headline

Kamis, 24 Maret 2022 - 06:13 WIB

PERLAWANAN SENIMAN BANDUNG

Saiful Amri - Penulis Berita

 

by M Rizal Fadillah*

Sriwijayatoday.com | Bandung “Saya tak peduli tanah milik siapa, tetapi saya tergerak hati bahwa yang dihancurkan adalah masjid” demikian salah seorang seniman lukis Herru Prayogo menyatakan. Sebagai budayawan ia tidak bisa menerima hilangnya masjid yang kini berubah menjadi mini mart Indomaret. “Saya ekspresikan sikap ini dengan lukisan”. Herru menjadi salah satu pelukis dalam aksi performance art di Jalan Cihampelas depan Indomaret tersebut.

Sejumlah seniman menggoreskan aspirasi atau kegundahan hatinya dalam lukisan. Nuansa kelam kesedihan terasa dari berbagai coretan dalam kanvas. Herru Prayogo meski baru mengalami musibah kecelakaan di jalan namun memaksakan datang untuk melukis Masjid Nurul Ikhlas dalam mendung atau kegelapan judulnya “Cagar Budaya yang hilang”. Herru Prayogo dikenal sebagai pelukis tercepat di Asia Tenggara. Untuk sebuah lukisan kompleks ia mampu melukis 5 atau 6 menit saja.

Lain lagi dengan Asep Berlian, alumnus Seni Rupa dan Design ITB dan pernah mengikuti program Magister di Melbourne, dengan kostum hitam bertopeng dan berantai besi, ia melukis “perlawanan” atas penghancuran masjid Nurul Ikhlas Cihampelas. Di tengah lukisan Masjid Nurul Ikhlas, tergambar kumpulan orang dengan berbagai tulisan “kembalikan masjid ummat”, “kapitalis Bandung”, “tangkap.. adili yang jual cagar budaya heritage Sunda”, “ummat Islam marah”, “merdekakan tanah pribumi” dan lainnya.

Baca Juga :  Marullah Matali Calon Ketua PWNU DKI, Ini Faktanya

Asep Berlian yang pernah menjadi pelukis utama saat peringatan Asia Afrika dan memiliki pengalaman pameran di berbagai belahan dunia, merasa perlu meneriakkan suara keadilan melalui kanvas yang selalu menjadi sahabatnya. Mungkin baginya pemilik Indomaret adalah bagian dari “kapitalis Bandung” yang ia tulis. Entahlah. Yang pasti ia siap membela masjid cagar budaya yang secara brutal telah dihancurkan itu.

Asep yang lain adalah Asep Kandang Wesi yang lebih dikenal dengan Asep KW. Lukisannya sangat bermutu, tidak “kw”. Goresan pertamanya di kanvas performance art adalah tangan besar berkuku tajam, ada tetesan darah. Mengacak-acak masjid. Lalu ada jalan yang menggambarkan 7 Indomaret di Jalan Cihampelas . Berjarak pendek. Mungkin tangan besar berkuku dan berdarah adalah simbol dari keserakahan perusahaan ritel Indomaret. Seorang pemulung ikut dilukiskan. Menurut Asep, pemulung itu adalah sahabatnya yang senantiasa berbincang soal masjid Nurul Ikhlas dan Indomaret.

Baca Juga :  Patroli Dialogis, Bhabinkamtibmas di Gowa Temui Para Remaja

Ada pelukis lain Bambang Harsito yang menuangkan dengan nuansa relijius. Kaligrafi yang menempatkan Allah di atas. Bahwa semua rencana manusia yang materialistis akan berhadapan dengan kehendak Ilahi Yang Maha Kuasa. Masjid yang dikaburkan ataupun dikuburkan dalam gambar, bukanlah akhir. Ada masa bahwa kebenaran akan terkuak dan tegak.

Seniman “dadakan” pun diberi ruang untuk berekspresi. Kolaborasi yang menghasilkan konklusi bahwa masjid dalam keadaan terkepung oleh tuduhan dan fitnah dari si penghancur. Termasuk pura-pura bodoh soal cagar budaya. Perda dan Undang-Undang yang
dicoba untuk dilawan.
Masyarakat Bandung dipastikan tidak akan tinggal diam.
Seniman telah melakukan perlawanan.

Painting is sharper than words–Lukisan lebih tajam daripada perkataan.

*) Pemerhati Politik dan Kebangsaan

Bandung, 24 Maret 2022

Berita ini 260 kali dibaca

Share :

Baca Juga

Muslim A Gani: Kasus PAW Irwanda, Gugatan Sudah Diterima, Tinggal Menunggu Panggilan Sidang

Headline

Muslim A Gani: Kasus PAW Irwanda, Gugatan Sudah Diterima, Tinggal Menunggu Panggilan Sidang

Headline

Pramuka Fakultas Hukum Universitas Asahan Semarakkan Peringatan Maulid Nabi Muhammad 1443-H
Sintawati Mengajak Generasi Muda Prioritaskan Pendidikan dan Agama Dalam Politik

Headline

Sintawati Mengajak Generasi Muda Prioritaskan Pendidikan dan Agama Dalam Politik
Pengumuman Acara Mappaccing Nur Ainun Nisa dan Fasha Nur Fauzan

Headline

Pengumuman Acara Mappaccing Nur Ainun Nisa dan Fasha Nur Fauzan
Ini Hasil Karya Cabang Kaligrafi Golongan Naskah Putra-putri, Kafilah Aceh Timur

Aceh

Ini Hasil Karya Cabang Kaligrafi Golongan Naskah Putra-putri, Kafilah Aceh Timur
Penghargaan Presiden Jokowi Di Anugerahkan Kepada 391 Aparatur Sipil Negara (ASN)

Aceh

Penghargaan Presiden Jokowi Di Anugerahkan Kepada 391 Aparatur Sipil Negara (ASN)
DPRD Kota Makassar Resmi Buka Masa Sidang Pertama Tahun 2024-2029, 9 Fraksi Siap Bertugas

Headline

DPRD Kota Makassar Resmi Buka Masa Sidang Pertama Tahun 2024-2029, 9 Fraksi Siap Bertugas
Pangdam XIV/Hsn Ngopi Bareng Dengan Mahasiswa Papua dan Kelompok Barisan Muslim Indonesia*

Headline

Pangdam XIV/Hsn Ngopi Bareng Dengan Mahasiswa Papua dan Kelompok Barisan Muslim Indonesia*