SriwijayaToday.Com, Asahan – renovasi salah satu Sekolah dasar tertua di sei dua hulu di duga rawan penyimpangan. Hal ini di katakan ketua umum Gerakan Mahasiswa Pengawal Kebijakan Publik Sumatera Utara Khaidir Rahman kepada awak media sabtu 31 Juli 2021.
Menurut nya rehabilitasi ringan dan berat untuk tiga ruangan kelas tidak layak di lakukan. Karena usia gedung sangat memprihatinkan. Seharus nya di lakukan rehabilitasi total. Serta setiap hari nya harus di kontrol oleh seorang konsultan.
” Pantauan kami dilapangan rehab berat dan ringan untuk tiga ruangan kelas tidak layak dilakukan. Karena keadaan gedung kelas lama sudah sangat memprihatin kan. Banyak yang sudah retak dan kami menduga tidak sesuai dengan RAB. Seharus nya harus dilakukan pembangunan total. Gedung lama harus di hancurkan. Karena ditakutkan kelak bisa rubuh pada saat jam belajar. Bisa menimbulkan korban jiwa. ” jelas nya.
Dia juga mengatakan pihak nya akan menyurati kepala UPT dinas Pendidikan Asahan agar meninjau ulang rehabilitasi berat dan ringan di SD Negeri 010011 Sei Dua Hulu yang dana nya bersumber dari APBD Asahan.
“Kami akan menyurati Kepala UPT dinas Pendidikan Asahan. Kepala Upt harus meninjau ulang karena kami juga menduga tidak sesuai dengan Rencana Anggaran Belanja.”pungkas nya
Mendengar hal ini, Awak media mencari informasi langsung kelapangan. Di sekolah tersebut tidak ada proses belajar mengajar dan guru serta kepala sekolah tida ada ditempat walau masih pukul 9 pagi.
Menurut pekerja disana yang tidak mau menyebut namanya mengatakan, mereka hanya melakukan rehab. Dan mengatakan pemborong dan konsultan sedang tidak ada ditempat. Dan awak media hanya bertemu dengan ketua komite sekolah ,Ridwan dan kepala dusun satu sei dua hulu, Dedi.
Kepada wartawan Ridwan mengatakan tidak mengetahu rehabilitasi tersebut. Dan Kepala Sekolah tidak pernah melibat kan komite sekolah
” Kita tidak tahu pembangunan rehab sekolah itu. Karena saya sebagai komite tidak pernah dilibat kan walau awal nya kami yang membuat perencanaan. Dan menurut saya gedung sekolah yang akan direhab tidak layak karena sudah berusia 47 tahun. Gedung yang direhab itu kalau tidak salah dibangun tahun 1974. Setiap sudut ruangan tidak ada yang memakai tulang besi. Jadi sia sia untuk di rehab. “terang nya.
Senada juga di katakan oleh kepala dusun. Bahwa rehab untuk tiga ruangan kelas itu sia sia karena gedung lama sudah sangat memprihatinkan
“bukti nya saja, pagi tadi dinding sebelah kanan gedung sudah roboh karena kayu atas penahan seng dilepas. Saya takut, kedepan nya akan jadi masalah. Bisa saja semua nya rubuh. “kata nya.
(Rizky)