Sriwijayatoday.com Limapuluh Kota – Belum hilang dalam ingatan ketika pesta pilkada kabupaten limapuluh kota,, usai dan para kandidat pemenang pilkada sudah dikukuhkan, seperti nya sudah jelas siapa para kandidat pemenang pilkada di kabupaten limapuluh kota, masyarakat menyabut kedua pasangan pemenang pilkada dengan suka cita karena mereka sangat berharap dengan kedua pasangan pemenang pilkada agar saling bersinergi dalam membangun kabupaten limapuluh kota untuk lima tahun kedepannya.
Sangat disayangkan dalam usia yang masih seumur jagung ,kepemimpinan kepala daerah kabupaten limapuluh kota,sudah menampakkan tidak keselarasan antara bupati dan wakil bupati dalam menjalankan visi misi,, untuk membangun kabupaten limapuluh kota yang Madani.
Adapun dalam hal yang membuat mereka tidak selaras atau tidak sejalan lagi diantaranya :
1. Penempatan & pelantikan 106 pejabat eselon 3 dan 4.
2. Pencopotan PLT Ka Bapelitbang & PLT Kadis Perindustrian dan pengangkatan dua pejabat penggantinya.
3. Pengangkatan PLT asisten 3 dan PLT Kasat POL PP.
4. Terakhir pelantikan 17 eselon 2 dan 3
Setidaknya 4 poin diatas sudah menjadikan alasan bagi kedua pemimpin daerah kabupaten limapuluh kota ini baik bupati maupun wakil bupati yang semula hubungan mereka terlihat harmonis dan sekarang menjadi tidak harmonis lagi, karena diketahui dari semua pejabat yang dilantik itu tidak satupun rekomendasi dari wakil bupati, ataukah memang bupati tidak pernah melibatkan wakil bupati dalam urusan tersebut. Terkait kebenaran hal ini, awak media mencoba menkonfirmasi kepada.kedua belah pihak baik bupati maupun wakil bupati.
Ketika awak media mencoba menghubungi bupati limapuluh kota,, Safaruddin melalui pesan WhatsApp pada hari Sabtu (4-9-2021) jam 14,19 wib sampai berita ini ditayangkan ,belum ada tanggapan dari bupati dan kemudian awak media mengkonfirmasi kepada wakil bupati Limapuluh Kota ,Rizki Kurniawan Nakasri ,,melalui pesan WhatsApp nya mengatakan bahwa ,, sampai setakat ini hubungan kami antara bupati dan wakil bupati secara pribadi tidak ada masalah dan kami masih berkomunikasi seperti biasa,kata Rizki
Terkait isu konflik bupati dan wakil bupati, Bambang Nasrul,, selaku anak nagari dan tokoh pemuda kabupaten limapuluh kota ,mengatakan kepada awak media, “kalau memang itu terjadi, tentu sebagai masyarakat tidak ingin bagaimanapun daerahnya terganggu, dengan adanya perselisihan di dalam pimpinan kepala daerah, supaya visi misi yang di janjikan bupati dan wakil bupati waktu kampanye berjalan sesuai harapan masyarakat,bagaimana itu bisa terlaksana, dan bisa di selesaikan secara baik baik serta bekerja seperti sedia kala, jadi kami sebagai masyarakat Limapuluh Kota ingin maju walaupun di masa pandemi, tentu dengan kompaknya antara bupati dan wakil bupati , akan meningkatkan kinerja dari organisasi perangkat daerah ( OPD) ” ungkap Bambang.
Tidak selarasnya bupati dan wakil bupati, Buya Nasrul Rasyid,,tokoh masyarakat Limapuluh kota berkomentar, “kalau dapat itu tidak terjadi, kita sangat menyayangkan seandainya itu benar benar terjadi, soalnya jabatan itu amanah dan harapan masyarakat agar tau fungsi masing masing dan saling bekerja sama”
Sehubungan dengan kabarnya bupati dan wakil bupati berpisah jalan,itu hanyalah kabar burung atau kabar yang memecah-belahkan , Jika ini benar terjadi tentu yang dirugikan adalah warga Limapuluh Kota itu sendiri, masyarakat sangat yakin kepada ,, Safaruddin-Rizki karena ,kolaborasi tua-muda, politisi-pengusaha, ini mampu membawa perubahan untuk kabupaten Limapuluh Kota kedepannya.
Sumber : TIM FPII Sumbar
(Pkr)