Sriwijayatoday.com, PALI, 3 Juni 2025 — Pemerintah Desa Tanah Abang Utara, Kecamatan Tanah Abang, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Sumatera Selatan, menggelar Pelatihan Penanggulangan Bencana yang berlangsung pada Selasa (3/6/2025) di Kantor Desa Tanah Abang Utara.
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Camat Tanah Abang, H. Darmawan, S.H., sebagai bentuk dukungan dan komitmen pemerintah dalam memperkuat ketangguhan masyarakat desa menghadapi potensi bencana alam seperti banjir dan kebakaran.
Hadir dalam kegiatan ini antara lain:
Kepala Desa Tanah Abang Utara, Rio Adi Candra, S.Kep. Kabid Pemerintahan Masyarakat dan Teknologi Tepat Guna (PM TTG) Dinas PMD Kabupaten PALI, Alfidldlota Dama, S.Sos. Narasumber dari BPBD Kabupaten PALI Bhabinkamtibmas, Babinsa
Tokoh agama, tokoh masyarakat, anggota BPD, perangkat desa, serta puluhan peserta dari berbagai elemen masyarakat.
Dalam sambutannya, Kepala Desa Rio Adi Candra menegaskan pentingnya pelatihan ini sebagai langkah nyata membangun kesiapsiagaan masyarakat.
“Kita tidak bisa memprediksi kapan bencana datang, tapi kita bisa mempersiapkan diri. Pelatihan ini sangat penting agar masyarakat memahami langkah cepat dan tepat saat terjadi bencana,” ujarnya.
Senada dengan itu, Camat H. Darmawan menyampaikan apresiasi atas inisiatif strategis dari Pemerintah Desa Tanah Abang Utara.
“Pelatihan ini adalah langkah awal yang sangat penting. Saya berharap para peserta bisa menjadi agen tangguh di lingkungan masing-masing. Mitigasi risiko bencana memerlukan sinergi antara pemerintah desa, masyarakat, dan unsur TNI-Polri,” tegasnya.
Ia juga menyebutkan bahwa pelatihan ini mengacu pada Peraturan Kepala BNPB Nomor 1 Tahun 2012 tentang Pedoman Umum Desa/Kelurahan Tangguh Bencana dan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana, yang menekankan bahwa penanggulangan bencana adalah tanggung jawab bersama.
Sementara itu, Alfidldlota Dama, S.Sos., menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program pemberdayaan desa dalam menghadapi perubahan iklim dan bencana yang makin kompleks.
“Kita ingin membentuk desa yang tidak hanya maju secara infrastruktur, tapi juga tangguh dalam kesiapsiagaan dan respon terhadap bencana,” katanya.
Pelatihan ini diisi oleh narasumber dari BPBD PALI yang menyampaikan materi seputar jenis-jenis bencana, manajemen penanganan darurat, sistem evakuasi, hingga simulasi pembentukan Tim Relawan Siaga Bencana Desa.
Antusiasme peserta sangat tinggi. Mereka aktif berdiskusi dan mengikuti simulasi tanggap darurat dengan semangat. Harapannya, pelatihan ini bisa melahirkan relawan yang sigap, serta menciptakan budaya sadar bencana di tengah masyarakat desa.
Kegiatan ini juga menjadi wujud nyata dari semangat Nawacita — membangun dari pinggiran, melalui penguatan kapasitas sumber daya manusia desa demi terciptanya desa yang lebih aman, tangguh, dan siap menghadapi ancaman bencana.















