Sriwijayatoday.com | Banda Aceh – Direktur Eksekutif LSM Reuncong Aceh, Zainal Abidin Badar.S.H. M.H. yang sering disapa Jimbronw, meminta Pemerintah Aceh mempertahankan program Jaminan Kesehatan Aceh (JKA). Dia mempersilakan Pemerintah mengevaluasi program itu, tapi tidak menghapusnya.
Kebermanfaatan program JKA hari ini sangat dirasakan oleh Seluruh masyarakat Aceh,secara luas. Selama program JKA berjalan, masyarakat mendapatkan kesempatan yang sama untuk berobat,” kata Zainal, kepada Media ini kamis 17/03/2022, maka sekarang JKA, itu, diberikan khusus untuk masyarakat Aceh yang Miskin saja.
Jimbronw, mengaku banyak mendapat masukan dari masyarakat yang meminta program JKA dipertahankan. Menurutnya, JKA merupakan program unggulan Aceh dalam memberikan Perlindungan dan Pelayanan Kesehatan yang baik kepada masyarakat.
Selama ini pasien yang ditanggung JKA, katanya, dapat dirujuk ke rumah sakit ternama di kota lain, seperti Medan dan Jakarta. Meski demikian, Jimbronw, mengaku sepakat program itu dilakukan evaluasi.
Menurut Zainal, evaluasi dilakukan karena masih ditemukan kekurangan pada program JKA, sekarang diberikan JKA khusus untuk orang Aceh yang Miskin, jadi JKA, Aceh, harus dipertahankan antara lain masalah data peserta, serta pelayanan BPJS yang jauh dari harapan. Evaluasi itu menjadi tanggung jawab Pemerintah Aceh untuk mengingatkan pihak BPJS agar memberikan pelayanan terbaik.
“Ibarat rumah, kalau bocor atap, atap itu yang harus diperbaiki, jangan dihancurkan rumahnya,” ujar Jimbronw.
Jimbronw menyebut, bila Pemerintah Aceh menghentikan program JKA, dipastikan bakal berdampak buruk bagi masyarakat Tanah Reuncong. Masyarakat yang hidup pas-pasan bakal menjadi miskin bila sakit karena harus membayar premi atau biaya pengobatan mandiri.
“Untuk penyakit tertentu dengan penanganan operasi malah memakan biaya puluhan juta rupiah,” ketus Zainal.
“Saya berharap Gubernur Aceh dan DPRA untuk meninjau ulang terkait penghapusan program JKA. JKA adalah warisan yang harus dirawat, disempurnakan, dan diteruskan oleh siapa pun yang menjadi pemimpin di Provinsi Aceh ini,” ujarnya.
Pewarta : yahdien