Muara Enim, Sriwijayatoday.com – Disebut tidak profesional bekerja Siswadi mengaku dirugikan oleh Nasrun (Warga Desa Segamit). Pernyataan ini diungkapkannya saat dijumpai di kediamannya yang berada di Desa Segamit Kecamatan Semendo Darat Ulu Kabupaten Muara Enim. Rabu, (17/09/2025).
Sebelumnya dikabarkan bahwa pernyataan tegas yang menyebutkan bahwa Warga Desa Segamit mengeluhkan kualitas proyek pembangunan ‘Rehabilitasi Jaringan Irigasi Daerah Irigasi Endikat Bengkok, Tahun Anggaran 2024’ yang tidak memberikan manfaat secara efektif dan efisien. Selasa siang, telah dikonfirmasi oleh Siswadi (pelaksana lapangan). Menurutnya, pernyataan yang menyebutkan bahwa dirinya tidak profesional dinilai terlalu tendensius serta bertolak belakang dengan tujuan kegiatan pembangunan rehabilitasi jaringan irigasi.
Dia menuturkan bahwa pembangunan jaringan irigasi persawahan adalah harapan masyarakat Desa Segamit untuk berbagai keperluan, seperti meningkatkan efisiensi penggunaan air, meningkatkan kualitas air, mencegah bencana banjir dan kekeringan, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat disektor persawahan.
Selain itu, kata dia, proyek ini bertujuan untuk kepentingan pembangunan berkelanjutan dan pengelolaan air yang baik agar dapat meningkatkan produktivitas pertanian, menyediakan air bersih untuk kebutuhan masyarakat, mencegah bencana banjir, kekeringan serta menjaga keberlanjutan lingkungan.
“Silahkan ditanya langsung ke pengguna manfaat. Bila perlu kita bantu fasilitasi untuk bertemu penerima manfaat, sekaligus meninjau langsung kondisi fisik bangunan,” tuturnya.

Kondisi fisik bangunan proyek Rehabilitasi Jaringan Irigasi Daerah Irigasi Endikat Bengkok Desa Segamit (D-SDA) Provinsi Sumatera Selatan, TA 2024 terkini. Selasa, (16/09/2025).
“Saya akan membawa persoalan ini ke ranah hukum, karena merasa telah dirugikan dan dicemarkan nama baiknya oleh saudara Nasrun,” sambungnya.
Sementara itu, sebagai pengguna manfaat Pajeri mengaku para petani sangat terbantu atas pembangunan ‘Rehabilitasi Jaringan Irigasi Daerah Endikat Bengkok’ yang sebelumnya sempat kesulitan membagi air untuk pengairan persawahan, hal ini disebabkan karena banyaknya kebocoran pada bangunan lama yang rusak karena termakan usia.
“Usulan rehab bangunan 250 meter. Alhamdulillah direhab 1 kilometer oleh pemerintah,” kata Pajeri, Petani Sawah Desa Segamit sekaligus pengguna manfaat proyek pembangunan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Daerah Endikat Bengkok Desa Segamit.
Lebih jauh dia mengatakan sebelumnya para petani sempat ditawari bekerja sebagai tukang oleh pelaksana, namun para petani menolak tawaran tersebut dengan alasan tidak sanggup mengerjakannya.
“Ditawari ikut bekerja, tapi tidak ada yang sanggup. Pembangunan ini kami awasi sampai dengan selesai. Alhamdulillah sesuai harapan,” pungkasnya.
Editor: Dadang HariansyahSumber: https://sriwijayatoday.com