Di bangunnya Bandara Toraja atau yang dikenal dengan nama Buntu Kunik ini adalah untuk mempermudah mobilitas orang dan barang agar lebih cepat.
Jika sebelumnya perjalanan dari Makassar butuh waktu sembilan jam untuk sampai ke Toraja lewat jalur darat, dengan di bangunnya bandara bisa mempersingkat menjadi satu jam saja.
“Hampir setiap enam bulan selalu saya tanyakan ke menteri perhubungan (Budi Karya Sumadi), kapan bandara, airport di Tanah Toraja ini selesai. Kok enggak rampung-rampung. Akhirnya kita bisa resmikan dan sudah beroperasi,” kata Jokowi dalam sambutannya.
Peresmian bandara di Kabupaten Tanah Toraja (Makale) bersamaan juga di resmikanya bandar udara Pantar di Kabupaten Alor, yang mana bandara tersebut telah di bangun pada tahun 2014 lalu dan saat ini sudah siap akan dioperasikan secara penuh.
Kepala negara mengatakan kehadiran bandara ini akan mempermudah mobilitas masyarakat. Dengan terbukanya di dua bandara di wilayah ini diharapkan dapat meningkatkan konektivitas antar wilayah.
Jokowi juga meyakini dengan adanya bandara baru ini, pariwisata di Toraja akan sangat berkembang. dan banyak tempat wisata di Toraja yang dapat di kunjungi, seperti Lolai, Kete’ Kesu’, dan Pango-Pango.
“Baik yang dari Makassar, Bali, Jakarta, Bandung ke sini untuk melihat Wisata Negeri di Atas Awan. Melihat Kete’ Kesu’ dan Pango-Pango,” ujar Presiden Jokowi.
Hadir dalam acara peresmian dua bandara tersebut antara lain Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Plt. Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman, dan Bupati Tana Toraja Theofilus Allorerung. Sementara Gubernur Nusa Tenggara Timur Viktor Laiskodat dan Wakil Gubernur Josef Nae Soi turut hadir secara virtual.
Kepala Negara berharap dengan dibangunnya dua bandara tersebut dapat berdampak pada peningkatan pertumbuhan ekonomi daerah, menciptakan lebih banyak lagi lapangan kerja, dan menghidupkan sentra-sentra pertumbuhan ekonomi baru di wilayah sekitarnya.
Laporan : L.abdul M